Antisipasi Pelemahan IHSG, BEI Kaji Pembukaan Kode Broker Imbas Kebijakan Trump
Ilustrasi (MP/Didik Setiawan)
Merahputih.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan kesiapannya dalam menghadapi potensi dampak lanjutan dari kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa BEI siap melakukan adaptasi jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan signifikan akibat kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif impor AS tersebut.
"Kita terus memantau perkembangan pasar global. Jika dirasa perlu adanya penyesuaian lebih lanjut, tentu saja kita akan melakukannya," kata Jeffrey kepada wartawan di Gedung BEI Jakarta pada hari Rabu.
Ia meyakinkan bahwa BEI terbuka untuk memberlakukan berbagai perubahan regulasi demi menjaga likuiditas dan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.
Baca juga:
Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Ketua DPR Dorong Ada Mitigasi
"Jika nanti dianggap perlu ada penyesuaian, kami sangat terbuka. Segala bentuk penyesuaian yang dibutuhkan, akan kami lakukan," ujar Jeffrey.
Salah satu penyesuaian yang sedang dipertimbangkan oleh BEI adalah pengungkapan kode Anggota Bursa (broker) dan domisili investor pada tampilan online trading saham. Langkah ini bertujuan untuk meredam tekanan berlebihan pada IHSG.
"Pembukaan kode broker ini termasuk dalam diskusi intensif kami dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar dapat kami berikan sebagai informasi tambahan kepada investor, terutama investor ritel," jelas Jeffrey.
Sebelumnya, BEI telah menyesuaikan ketentuan terkait penghentian sementara perdagangan efek (trading halt) dan batas persentase Auto Rejection Bawah (ARB) pada 8 April 2025.
Baca juga:
Selain itu, BEI bersama OJK telah mengeluarkan kebijakan pembelian kembali saham (buyback) tanpa memerlukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 19 Maret 2025. Bersamaan dengan itu, BEI juga menunda implementasi perdagangan short selling (SS).
Sebagai informasi, pada perdagangan Bursa hari Selasa (8/4), IHSG dibuka melemah tajam sebesar 596,33 poin atau 9,16 persen ke level 5.914,28. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap kebijakan tarif impor AS, di mana Indonesia dikenakan tarif resiprokal sebesar 32 persen.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah
Indonesia Masih Harus Berunding Soal Tarif Dengan AS, Ditargetkan Akhir Tahun Rampung
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Sumber Mineral Kritis Dijadikan Alat Tawar di Tengah Perang Dagang
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
IHSG Menguat Meskipun Bursa Global Melemah, Berpotensi Tembus 8.000
IHSG Anjlok Saat Reshuffle Kabinet, Begini Respons Menkeu Purbaya
Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik
Semprot Dewan PSI, Ketua Dewas PAM Jaya: Kita Mau Kerja, Bukan Cari Benar atau Salah
IHSG Meledak Tembus Rekor All Time High 8.000 Saat Prabowo Sampaikan Pidato Kenegaraan