Ekonomi Tiongkok Pulih Dengan Cepat

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Januari 2021
Ekonomi Tiongkok Pulih Dengan Cepat

Istana Kekaisaran Tiongkok di Beijing. (Foto:

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Setelah dihantam pandemi COVID-19, ekonomi Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pulih dengan cepat dibandingkan negara-negara lainnya. Pemulihan ekonomi ini didorong oleh permintaan di dalam dan luar negeri serta stimulus kebijakan pemerintah China.

Biro Statistik Tiongkok mencatatkan pertumbuhan 6,5 persen secara tahun ke tahun (yoy) produk domestik bruto (PDB) dari perkiraan 6,1 persen. Dengan PDB yang tumbuh 2,3 persen pada 2020, menjadikan China satu-satunya negara di dunia yang menghindari kontraksi tahun lalu.

Baca Juga:

Tiongkok Hentikan Sementara Pengiriman Vaksin COVID-19 ke Luar Negeri

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu, pulih dengan cepat dan kuat dari kelumpuhan yang dipicu oleh virus corona. Padahal, banyak negara masih harus berjuang menahan resesi dan penyebaran virus yang kian masif dengan varian baru.

"China satu-satunya ekonomi utama yang mengalami pertumbuhan tahun lalu, tetapi masih merupakan laju terlemah negara itu dalam lebih dari empat dekade," ujar para analis seperti dikutip Antara dari Reuters.

Langkah penahanan virus yang ketat dan bantuan darurat untuk bisnis, membuat Tiongkok cepat pulih dengan cepat baik secara ekonomi maupun penyebaran wabah yang berubah menjadi epidemi besar-besaran melanda dunia.

Tiga bulan pertama ekonomi China anjlok sebesar 6,8 persen. Lalu secara kuartal di 2020, pertumbuhan dipercepat menjadi 3,2 persen pada Oktober-Desember dari 2,7 persen pada kuartal sebelumnya.

Data pada Kamis (14/1) ekspor China tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada Desember. Tiongkok juga membeli minyak mentah, tembaga, bijih besi, dan batu bara dalam volume rekor pada 2020.

Shanghai Tiongkok. (Foto: https://www.chinahighlights.com).
Shanghai, Tiongkok (https://www.chinahighlights.com)

Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan pulih menjadi 8,4 persen pada 2021, sebelum melambat menjadi 5,5 persen pada 2022. Tingkat pertumbuhan tahun ini akan menjadi yang terkuat dalam satu dekade walaupun dianggap kurang mengesankan karena berasal dari basis rendah yang ditetapkan pada 2020 saat dihantam pandemi.

Aktivitas dan konsumsi menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan depan, juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Para pemimpin Tiongkopun, berjanji mempertahankan dukungan kebijakan untuk ekonomi tahun ini dan menghindari perubahan kebijakan yang tiba-tiba.

Bank Sentral China telah meluncurkan serangkaian tindakan sejak awal 2020 untuk mendukung ekonomi yang terpukul virus, di samping dukungan yang ditargetkan untuk perusahaan kecil dan peningkatan pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur.

Dalam perdaganan bursa, harga saham di dua bursa China ditutup lebih tinggi pada hari Senin (18/1), dengan indeks acuan di bursa Shanghai (Shanghai Composite Index) naik 0,84 persen menjadi 3.596,22 poin. Sementara itu di bursa Shenzen, Indeks Komponen Shenzhen ditutup 1,58 persen lebih tinggi menjadi 15.269,27 poin.

Baca Juga:

Sederet Produsen Ponsel asal Tiongkok Gotong-Royong Lawan Virus Corona

#Investasi Asing #Investasi Tiongkok #Tiongkok #Krisis Ekonomi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Banyak ‘Rojali’ di Mal, Kelas Menengah Pilih Barang Lebih Murah di E-Commerce demi Bisa Investasi
Pengamat Ekonomi sebut fenomena ini bukan sekadar tren sosial, melainkan gejala struktural ekonomi yang mengkhawatirkan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 Juli 2025
Banyak ‘Rojali’ di Mal, Kelas Menengah Pilih Barang Lebih Murah di E-Commerce demi Bisa Investasi
Indonesia
Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Komisi XII DPR sebut investasi Arab Saudi harus meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Soffi Amira - Jumat, 04 Juli 2025
Komisi XII DPR: Investasi Arab Saudi Rp 437,8 Triliun Harus Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Prabowo menekankan pentingnya kerjasama antar negara, seperti yang dilakukan Indonesia dan Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 29 Juni 2025
Prabowo Perintahkan Menteri Gerak Cepat Lakukan Hilirisasi, Kerjasama Dengan China
Indonesia
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Ekonomi Indonesia akan terdampak secara signifikan jika eskalasi di kawasan Timur Tengah terus berlanjut.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 26 Juni 2025
Guru Besar UI: Perang Iran - Israel Bisa Picu Krisis Ekonomi di Indonesia
Indonesia
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Peniadaan HBKB itu mempertimbangkan kepentingan kenegaraan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
PM Tiongkok Datang ke Indonesia, HBKB Sudirman-Thamrin Dihentikan Sementara
Indonesia
Sidang Ekonomi PUIC-19, DPR Dukung Pemberdayaan Pemuda, Perlindungan Lingkungan, dan Konservasi Air
DPR mendorong penguatan kerangka hukum dan kebijakan untuk menjamin konservasi air
Angga Yudha Pratama - Rabu, 14 Mei 2025
Sidang Ekonomi PUIC-19, DPR Dukung Pemberdayaan Pemuda, Perlindungan Lingkungan, dan Konservasi Air
Indonesia
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Salah satu yang harus dilakukan yakni memberikan perlindungan pada pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 09 Mei 2025
Jakarta Diproyeksikan Bakal Dibajiri Barang dari Tiongkok dan Vietnam
Indonesia
Luhut Sebut Wajar Terjadi Penurunan Ekonomi, Minta Tidak Saling Menyalahkan
Salah satu faktor utama perlambatan kali ini adalah kontraksi konsumsi pemerintah. Maka dari itu, kata Luhut, percepatan belanja negara menjadi kunci.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 07 Mei 2025
Luhut Sebut Wajar Terjadi Penurunan Ekonomi, Minta Tidak Saling Menyalahkan
Indonesia
Komisi XI DPR: Pertumbuhan Melambat, Pemerintah Harus Segera Koreksi Arah
Mesin utama pertumbuhan, yakni konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah, mengalami perlambatan bersamaan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 06 Mei 2025
Komisi XI DPR: Pertumbuhan Melambat, Pemerintah Harus Segera Koreksi Arah
Indonesia
LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga
Perusahaan Korea Selatan (Korsel) LG Energy Solution telah memutuskan mundur dari investasi proyek kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Wisnu Cipto - Senin, 28 April 2025
 LG Cabut Investasi dari Indonesia, Menperin Minta Rp 5,63 Triliun yang Sudah Masuk Dijaga
Bagikan