Ejekan Endorse Presiden Warnai Debat Terakhir Pilkada Solo, Nyaris Terjadi Gesekan


Debat dua palson Pilkada Solo sempat diwarnai aksi saling sindir antar suporter Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Kecamatan Laweyan, Solo, Senin (18/11) malam. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Debat terakhir Pilkada Solo yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo di Hotel Swiss Belinn Saripetojo, Kecamatan Laweyan, Solo, Senin (18/11) malam, diwarnai saling ejek antar pendukung pasangan calon (paslon).
Debat mengangkat tema Surakarta Berbudaya dan Berdaya Saing Menuju Pusat Kegiatan Nasional Berdasarkan Nilai Kebangsaan Guna Memperkokoh NKRI.
Debat yang diikuti paslon nomor urut 01 Teguh Prakosa-Bambang “Gage” Nugroho dan paslon nomor urut 02 Respati Ardi-Astrid Widayani ini diwarnai ejekan endorse presiden dari pendukung paslon nomor urut 1 yang diusung PDIP.
Paslon Respati-Astrid yang didukung KIM plus kedapatan di endorse Presiden RI ke-7 Jokowi. Terbaru mereka blusukan bareng di Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi menyerap aspirasi pedagang, Kamis (14/11).
“Ini Surakarta bukan Ibu Kota, ini yang pertama bukan yang kedua, tanpa endorse artis Teguh-Bambang tetap eksis, tanpa endorse presiden Teguh-Bambang tetap keren,” ujar yel-yel puluhan pendukung paslon nomor urut 01 di ruang debat.
Baca juga:
Punya Rekam Jejak Alasan Jokowi Dukung RK di Pilkada Jakarta
Sontak ejekan tersebut mendapat sorakan pendukung paslon nomor urut 02. Bahkan, di luar hotel nyaris terjadi keributan antar pendukung paslon akibat saling ejek. Anggota Polresta Surakarta sampai melerai dan menyekat kedua pendukung paslon dengan berbaris di tengah.
Sementara itu pada sesi materi debat, kedua paslon juga saling sindir. Aksi saling sindir terjadi saat kedua paslon berkesempatan menyampaikan closing statement atau pernyataan penutup, pada pengujung debat.
“Dua bulan intens menyerap dan mendengar aspirasi warga, kami sadar ini bukan hanya tentang Respati-Astrid. Namun kami anak muda Solo yang ingin berbuat lebih untuk masa depan Solo yang sejahtera, maju dan berkelanjutan,” kata Respati.
Dia mengatakan Solo dengan segala potensinya tentu butuh sentuhan, gagasan-gagasan yang muda dan inovatif. Karena keberuntungan berpihak kepada mereka yang berani.
“Jadi wayahe cah enom tampil, wong tuwa mangestoni (jadi saatnya anak muda tampil, orang tua merestui),” tandasnya.
Kalimat terakhir yang diucapkan Respati dengan nada tegas itu seolah dibalas dengan intonasi yang sama oleh Gage.
“Bukan soal tua-muda, lebih dari itu. Konteks berkelanjutan butuh pengalaman yang mumpuni dan komitmen kuat,” tegas Gage.
Baca juga:
Belajar dari Kekalahan Pilpres, PDIP Bentuk Satgas Antisuap Pilkada Solo
Frasa ‘pengalaman’ seakan ditonjolkan Gage, lantaran Teguh telah berkiprah bertahun-tahun sebagai anggota DPRD Solo dan petahana Wali Kota Solo.
“Berbekal pengalaman, Teguh-Bambang sepakat membangun Surakarta dengan konsep berkelanjutan. Teguh-Bambang berdiri di garda terdepan untuk rakyat, bukan untuk kelompok kepentingan,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Frengky Aruan
Berita Terkait
KPU RI Pantau Langsung TPS di Pilkada Ulang Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka

24 Daerah Laksanakan Pemungutan Suara Ulang Pada Agustus 2025

Pilkada Barito Utara Berulang, Komisi II DPR Usulkan Evaluasi Pilkada

Gugat ke MK, Paslon Pilkada Barito Utara Malah Terbukti Juga Main Politik Uang

KPU Tetapkan Bupati Serang Terpilih Hasil PSU, Istri Mendes Kembali Menang

Gugatan Mental di MK, Pemenang Pilkada Puncak Jaya Tetap Duet Yuni Wonda-Mus Kogoy

KPU DKI Kembalikan Sisa Hibah Pilgub Rp 448 Miliar, Pramono: Wujud Tata Kelola Pemerintahan Transparan dan Akuntabel

KPU DKI Evaluasi Surat Suara Tak Sah dalam Pilkada Jakarta 2024

Pengumuman Hasil Penghitungan PSU Kabupaten Serang Dijadwalkan Pada 24 November, Penetapan Kembali Tunggu Gugatan

59 Orang Terluka dalam Perang Panah di Mulia Puncak Jaya, Brimob Pisahkan Pakai Gas Air Mata
