Duterte Akui Bertanggung Jawab atas Perang Narkoba, Siap Hadapi ICC


Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: Instagram/@rodyduterteofficial)
MerahPutih.com - Mantan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akhirnya buka suara soal kasus perang narkoba yang menyeret namanya ke International Criminal Courts/Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Dalam video yang diunggah di akun Facebook-nya, Duterte mengaku bertanggung jawab atas kebijakan kontroversialnya itu.
“Apa pun yang terjadi di masa lalu, saya adalah orang yang bertanggung jawab atas aparat penegak hukum dan militer. Saya sudah bilang, saya akan melindungi kalian dan saya akan bertanggung jawab atas semuanya,” kata Duterte dalam video tersebut, seperti dikutip reuters.com (13/3).
Video berdurasi dua menit itu telah ditonton 10 juta kali. Dalam rekaman, Duterte terlihat mengenakan kaus putih polos dan duduk di dalam pesawat dengan suara dengungan mesin terdengar di latar belakang.
Baca juga:
Tiba di Den Haag, Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Langsung Dijebloskan ke Tahanan ICC
Pernyataan ini menjadi yang pertama setelah dirinya diterbangkan ke Den Haag, Belanda, tak lama setelah ditangkap di Manila, Filipina, pada Rabu (12/3) atas tuduhan pembunuhan terkait perang narkoba yang menewaskan ribuan orang.
ICC mengonfirmasi bahwa Duterte telah diserahkan ke pengadilan dan akan menjalani sidang awal dalam beberapa hari ke depan.
“Dia ditangkap oleh otoritas Filipina atas tuduhan pembunuhan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan,” demikian pernyataan resmi ICC.
Meski menghadapi proses hukum panjang, Duterte menegaskan akan tetap setia kepada negaranya.
“Ini akan menjadi perjalanan hukum yang panjang, tapi saya akan terus mengabdi pada Filipina. Jika ini memang takdir saya, biarlah terjadi,” ujarnya.
Duterte, yang menjabat sebagai presiden Filipina dari 2016 hingga 2022, dituduh membentuk, mendanai, dan mempersenjatai regu tembak untuk mengeksekusi tersangka pengguna dan pengedar narkoba.
Baca juga:
Rodrigo Duterte Diterbangkan Paksa ke Den Haag Setelah Ditangkap, Putrinya Wapres Filipina Meradang
Berdasarkan catatan kepolisian, ada sekitar 6.200 tersangka yang tewas dalam operasi tersebut.
Sementara itu, putrinya yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, tiba di Den Haag pada Rabu malam. Kedatangannya diduga untuk memberikan dukungan terhadap ayahnya.
Penangkapan Duterte menjadi momen besar bagi ICC, mengingat pengadilan ini kerap mendapat tekanan, termasuk dari Amerika Serikat.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui penangkapan Duterte oleh otoritas Filipina. (*)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
'Ratu Ketamin' dalam Kasus Overdosis Matthew Perry Ngaku Bersalah, Terancam Hukuman 65 Tahun Penjara

Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut

Polisi Gagalkan Penyelundupan Happy Water 1,7 Kg di Bandara Soetta, WNA China dan Malaysia Ditangkap

BNN Musnahkan 474 Kilogram Narkotika, Mayoritas Sabu

Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba

Selundupkan Kokain ke Bali Pakai Dildo di Kemaluan, Cewek Peru Dijanjikan Upah Rp 320 Juta

Modus Nekat Cewek Peru Selundupkan Kokain 1,4 Kg ke Bali: Pakai Dildo Dimasukkan ke Organ Vital

Pemilik Pabrik Obat PCC Serang Divonis Mati, Terpidana Mengaku Cuma Orang Suruhan

Sindikat Pengiriman Narkoba dari Malaysia ke Indonesia ‘Masuk’ Lewat Riau, Pelaku ‘Dibayar’ Rp 80 Juta Sekali Kirim

Ribuan Vape Zombie Masuk Indonesia, Diselundupkan dari Malaysia dan Singapura
