Bisnis

Dunia Perbankan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 24 November 2023
Dunia Perbankan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Jajaran direksi Permata Bank. (Foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

EKONOMI dunia sepanjang tahun 2023 dibayangi oleh ketidakpastian. Perang Rusia-Ukraina belum berakhir hingga hari ini. Ditambah lagi ketegangan di Dunia Tengah (Timur-Tengah) akibat penjajahan Israel terhadap Palestina.

Meski begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan baik karena ditopang oleh permintaan domestik yang kuat. Sektor perbankan, misalnya, menunjukkan stabilitas permintaan itu.

Dalam acara Public Expose yang diselenggarakan oleh Permata Bank di Jakarta (23/11), Rudy Basyir Ahmad, Direktur Keuangan Permata Bank mengatakan bahwa aset Permata Bank selama periode sembilan bulan pada 2023, mengalami pertumbuhan total sebesar 14,3% di angka Rp 251,9 triliun dan kenaikan pendapatan usaha bank sebesar 11,6% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp 9 triliun.

”Pencapaian kinerja yang positif dalam sembilan bulan di tahun 2023 ini merupakan hasil penerapan strategi bisnis secara fokus dan konsisten dan didukung juga dengan sinergi yang kuat dengan Bangkok Bank, sebagai induk Permata Bank untuk memanfaatkan kapabilitas yang kuat,” ujarnya dalam sesi press conference Public Expose di kantor pusat Permatabank WTC II, Jakarta.

Baca juga:

First Starter untuk Layanan Perbankan Lebih Baik

Capaian kinerja ini merupakan hasil penerapa strategi bisnis yang fokus dan konsisten. (Foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)
Capaian kinerja ini merupakan hasil penerapa strategi bisnis yang fokus dan konsisten. (Foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)

Rudy menjelaskan, dana pihak ketiga meningkat 12,6 persen yang dikontribusi dari segi segmen korporasi dan ritel. Masing-masing sebesar 19,4 persen dan 9,2 persen.

Rasio kecukupan modal bank berada pada tingkat diatas ketentuan minimum regulator dan lebih baik dari rata-rata rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) industri perbankan yang tercermin dari rasio CAR dan Common Liquidity pada September. Masing-masing sebesar 39,4 persen dan 29,9 persen.

“Hal ini tentunya akan mendukung pertumbuhan usaha bank dalam pertumbuhan yang berkesinambungan di masa yang akan datang, baik secara organik dan anorganik,” tambah Rudy.

Dalam mengelola asetnya, Permata Bank menggunakan prinsip kehati-hatian mengingat masih adanya ketidakpastian ekonomi global dan potensi resiko kredit inheren.

Pada 2023, sudah banyak retail banking digital asing yang bermunculan di Indonesia. Untuk menanggapi hal tersebut, Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking Permata Bank mengatakan bahwa Permata Bank akan terus mengikuti keinginan dari para konsumen dan calon nasabah.

Perilaku nasabah atau konsumen sekarang ini lebih ke arah digital. "Maka komitmen kami, bagaimana caranya agar bisa memberikan best customer experience di ranah digital. Kami juga bekerja sama dengan mitra bisnis untuk meningkatkan atau mengakselerasi retail banking di Permata Bank,” jelasnya.

Baca juga:

Layanan Perbankan Baru untuk Memudahkan Belanja di Mal Thailand

Body2_permatabank akan terus mengikuti arah konsumen
Permata Bank akan terus mengikuti arah konsumen. (Foto: Merahputih.com/Aqil Baihaqi)

Joshua Pardede, Chief Economist Permata Bank, mengatakan bahwa pada 2024 permintaan domestik akan sangat tinggi karena sudah masuk tahun politik.

“Kami melihat terkait dengan aktivitas kampanye pemilu seperti pengumpulan masa atau atribut, diharapkan dapat mendorong permintaan terhadap produk-produk makanan dan minuman, industri tekstil, dan produksi tekstil, akomodasi serta inustri transportasi,” ungkapnya.

Ia juga optimistis, meski ekonomi global sedang tidak menentu, Indonesia akan tetap stabil pada masa Pemilu.

“Kami memperkirakan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu dan dampak dari pemilu sendiri, kami lihat bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun depan masih stabil,” pungkasnya. (aqb)

Baca juga:

Pengalaman Perbankan Modern Hadir di Sumatra

#November Sebangsa Berkibar #Bisnis #Perbankan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah membentuk direktorat jenderal yang baru khusus menangani perekonomian, dianggap menjadi upaya strategis mengurusi bisnis dengan negara luar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kemenlu Dorong Perbankan Indonesia Beroperasi di Arab Saudi, Qatar dan UEA
Lifestyle
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Summarecon Discovery menampilkan perjalanan lima dekade perusahaan properti Indonesia ini.
Dwi Astarini - Jumat, 28 November 2025
'Summarecon Discovery', Pengalaman Visual Perjalanan 50 Tahun Bisnis Properti
Indonesia
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Pengangkatan akan diajukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
Sosok Hans Patuwo yang Jebolan Universitas dan Perusahaan Ternama di AS, Calon ‘Orang Nomor Satu’ di GoTo
Indonesia
KPR Masih Dominasi Pembelian Rumah di Indonesia
Pembelian rumah primer melalui pembayaran tunai bertahap dan tunai masing-masing memiliki pangsa sebesar 17 persen dan 8,59 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
KPR Masih Dominasi Pembelian Rumah di Indonesia
Indonesia
Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate, sehingga perbankan, khususnya bank yang performa kreditnya bagus.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 05 November 2025
 Duit Injeksi Pemerintah ke Bank Negara Hampir Habis, Bank Minta Tambahan
Indonesia
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
BRIN menyoroti ketidaksesuaian antara produk yang dikembangkan startup dengan kebutuhan masyarakat sebagai faktor utama.
Wisnu Cipto - Rabu, 22 Oktober 2025
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Indonesia
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Dengan peluang yang sangat potensial, ajang tahunan ini menjadi magnet bagi pelaku usaha waralaba dan kemitraan.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Indonesia
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
Dharma Jaya mencatat lonjakan bisnis 190 persen sambil menjaga ketahanan pangan.
Soffi Amira - Jumat, 03 Oktober 2025
Dharma Jaya Catat Lonjakan Bisnis 190 Persen Sambil Jaga Ketahanan Pangan
ShowBiz
‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Perusahaan makanan berebut menggandeng megahit Netflix tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 01 Oktober 2025
 ‘KPop Demon Hunters’ Mewarnai Lorong Camilan di Korea Selatan, dari Mi Instan hingga Cake Bikin Perusahaan Cuan Besar
Indonesia
Konsolidasi Asuransi BUMN: 15 Perusahaan Jadi 3, Dorong Kapasitas dan Penuhi Aturan OJK
Latar belakang dari percepatan konsolidasi ini adalah aturan OJK mengenai modal minimum
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 September 2025
Konsolidasi Asuransi BUMN: 15 Perusahaan Jadi 3, Dorong Kapasitas dan Penuhi Aturan OJK
Bagikan