Dunia Pendidikan Disebut sebagai Incaran Teroris Sebarkan Radikalisme

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 29 Juli 2022
Dunia Pendidikan Disebut sebagai Incaran Teroris Sebarkan Radikalisme

Abdul Fickar Hadjar. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Semua pihak harus mewaspadai gerakan teroris dalam merekrut anggota. Berbagai macam cara dilakukan agar ajaran mereka diterima utamanya kepada kaum muda.

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan, dunia pendidikan menjadi incaran yang paling besar digunakan oleh para teroris untuk mengembangkan gerakannya. Pola perkembangannya adalah dengan modus mengajarkan agama dengan ideologi yang radikal.

“Dengan cover pendidikan keagamaan itu kemudian ideologi atau ajaran yang membawa orang menjadi radikal, lebih banyak didekati dengan modus pendidikan keagamaan,” ucapnya di Jakarta, Kamis (28/8).

Baca Juga:

Densus 88 Tangkap 13 Tersangka Teroris Jaringan JI dan JAD

Maka itu, ia menyarankan kepada guru dan lembaga pendidikan untuk ikut serta memerangi radikalisme dan terorisme.

Fickar juga mengatakan, cara mencegah para pelajar terjerumus pada ajaran radikal, harus dikuatkan pendidikan Pancasila, namun ia menyarankan cara penyampaiannya menggunakan dialog yang mudah diterima oleh pelajar agar mudah dipahami secara rasional dan tidak membuat bingung.

Selain itu, kata Fickar, pendidikan Pancasila tidak melulu sebagai mata pelajaran yang teoritis, tapi juga harus menerapkan perilaku sehari-hari sesuai dengan sila-sila yang ada dalam Pancasila.

“Pancasila kalau digali sesungguhnya itu ide atau ajaran yang sebenernya menjadi dasar pengajaran agama. Seperti Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa tentu itu sama dengan memahami ketuhanan, dalam perspektif Pancasila malah lebih luas. Demikian juga Sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab,” jelas Fickar, seperti dikutip Antara.

Baca Juga:

8 Orang Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Aceh

Ia juga menjelaskan bahwa guru juga harus memahami mata ajar Pancasila yang tidak selalu tertuju pada penyampaian secara tertulis, tapi juga sejauh mana pesan-pesan lain yang diajarkan terimplementasi ke dalam kehidupan sehari-hari.

“Sistem yang sekarang sudah bagus, dalam arti Pancasila masih jadi bagian dari materi yang diajarkan di sekolah. Namun ketika di sekolah hanya diletakkan sebagai mata pelajaran, itu kekeliruan memandang pendidikan Pancasila menurut saya,” jelas Fickar.

Ia mengatakan, pola penilaian guru kepada muridnya tidak cukup dengan ujian tertulis tapi juga perilaku sehari-hari dan pengamatan sikap anak-anak sejauh mana solidaritas antar murid dan toleransi terhadap setiap perbedaan di sekolahnya.

“Tidak hanya pelajaran tapi praktek dalam menerapkan nilai Pancasila dalam kegiatan siswa sehari-hari,” tutupnya. (*)

Baca Juga:

Indonesia dan Timor Leste Jalin Kerja Sama untuk Penanggulangan Terorisme

#Teroris #Terorisme
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Bagikan