Dugaan Pelanggaran Kode Etik, Ketua KPU Solo Mundur
: Mantan Ketua KPU Solo Bambang Cristanto. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo, Bambang Cristanto resmi mengundurkan diri. Mundurnya Ketua KPU tersebut tak lama dirinya dilaporkan DKPP dan Polresta Surakarta diduga karena melanggar kode etik dan menyebarkan fitnah mengurusi internal partai lain di Pilkada Solo.
Jabatan Ketua KPU Solo kini digantikan Yustinus Arya Artheswara sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua. Hal ini diputuskan oleh KPU Solo melalui rapat pleno tertutup pada Kamis (10/10).
Plt Ketua KPU Solo, Yustinus Arya Artheswara mengatakan apa yang dilakukan Bambang adalah pernyataan dan tindakan yang dilakukan secara pribadi dan bukan mewakili lembaga KPU.
“Kami menerima pengunduran diri (Bambang) sebagai Ketua KPU Solo. Dengan adanya pelaporan dugaan pelanggaran kode etik dan proses hukum tidak mengganggu jalannya Tahapan Pilkada 2024 yang ada di Kota Solo," kata Yustinus, Jumat (11/10).
Baca juga:
Dia menyebut hasil dari rapat pleno tertutup itu, KPU Solo juga menerima surat pengunduran diri Bambang Christanto sebagai Ketua KPU Kota Solo. Kemudian melakukan penunjukan
kepada dirinya sebagai Ketua KPU Kota Solo.
“Kami menunggu surat SK dari KPU pusat, jabatan saya bersifat Plt sampai sekarang,” katanya.
Dia memastikan meskipun mengundurkan diri, Bambang Cristanto tidak dipecat sebagai Komisioner KPU Solo. Akan tetapi, terdapat perubahan komposisi divisi.
"Sebelum saya menjabat sebagai Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan, sekarang dijabat oleh bapak Bambang Christanto," pungkasnya.
Baca juga:
Imbas Demo Hakim se-Indonesia, Sidang Korupsi Timah di PN Jakpus Jadi Seminggu Sekali
Sebelumnya, Ketua KPU Solo Bambang Christanto dilaporkan dua kader DPC PDIP Solo ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Polresta Surakarta.
Laporan tersebut didasari Ketua KPU Solo dianggap melanggar kode etik dan fitnah ikut campur masalah internal DPC PDIP Solo di Pilkada 2024.
Ketua Bidang Analisa dan Strategi Badan Pemenangan Pemilu DPC PDIP Solo, Muchus Budi Rahayu menyebut bentuk campur tangan Bambang adalah memberikan informasi palsu kepada sejumlah pengurus struktural partainya.
“Ini ada motif adu domba antar kader DPC PDIP di Pilkada Solo 2024,” ujar Muchus, Selasa (8/10).
Baca juga:
Kader PDIP Laporkan Ketua KPU Solo ke DKPP, Diduga Sebarkan Info Jual Beli Data
Ia menjelaskan Bambang sebagai Ketua KPU Solo menyampaikan informasi kepada Wakil Ketua DPC Suharsono dan Wakil Sekretaris Budi Prasetyo, ada dua orang kader PDIP yang menjual data dan strategi partai ke pihak tertentu. Bahkan, informasi tersebut disampaikan di ruang kerja Ketua KPU.
“Tak hanya itu, dia (Bambang) juga menyampaikan hal sama kepada Ketua Tim Pemenangan Pilkada Solo, YF Sukasno. Orang yang dituding adalah menjual data dan strategi partai ke pihak lawan, yakni Muchus Budi Rahayu dan Imron Rosyid,” katanya.
Dia pun tidak habis pikir apa maksud Bambang ikut campur masalah internal partai. Bahkan, sebagai penyelenggara pemilu yang seharusnya menjaga dan memelihara netralitas.
“Bambang itu kan penyelenggara pemilu yang seharusnya menjaga dan memelihara netralitas, imparsialitas, dan asas-asas penyelenggaraan Pemilu yang jujur, adil, dan demokratis, tetapi dia cawe-cawe urusan internal PDIP” katanya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Berita Terkait
Ketua Komisi II DPR Kritik KPU: Kalau Bisa Pakai Pesawat Biasa, Kenapa Harus Private Jet?
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
KPU Sewa Jet Pribadi Rp 90 M Saat Pemilu 2024, Komisi II DPR RI Naik Pitam dan Ancam Bongkar Semua Rincian Penggunaan APBN
KPU DKI Sebut Kursi DPRD Bisa Berkurang Jadi 100, Imbas UU DKJ Baru
Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan
KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
Ijazah Capres/Cawapres tak Ditampilkan ke Publik, Roy Suryo: ini Seperti Beli Kucing dalam Karung
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres