Pilpres 2019

Dua Tokoh Sunda ini Layak Dipertimbangkan Jadi Cawapres

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 Agustus 2018
Dua Tokoh Sunda ini Layak Dipertimbangkan Jadi Cawapres

Ahmad Heryawan dan Netty Heryawan. (MP/Mauritz)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Alotnya penentuan figur calon wakil presiden (cawapres) dari kubu Jokowi dan Prabowo menunjukkan betapa vitalnya peran cawapres dalam Pilpres 2019. Selain untuk mengatrol elektabilitas, sosok cawapres memiliki syarat lain yang tak kalah penting, yakni diterima semua partai pengusung.

Di tengah kebuntuan itu, pengamat politik dari Madjid Politika Yandi Hermawandi menganjurkan agar tokoh Sunda bisa dijadikan alternatif. Yandi mengatakan alternatif cawapres dari tokoh Sunda layak dipertimbangkan di Pilpres 2019.

Menurut Yandi Hermawandi, dua tokoh Sunda seperti Ahmad Heryawan (Aher) dan Yuddy Chrisnandi memiliki kapasitas dan kapabilitas mengimbangi tokoh nasional untuk diajukan sebagai cawapres.

Yuddy Chrisnandi
Yuddy Chrisnandi (Foto: setkab.go.id)

"Aher merupakan Gubernur Jabar dua periode yang banyak mendapatkan prestasi ketika memimpin Jabar. Popularitas Aher di provinsi terpadat kedua ini tak diragukan," kata Yandi di Jakarta, Senin (6/8).

Selain itu, Aher merupakan sosok komunikatif. Hal ini dibuktikan dengan kemampuannya menjalankan pemerintahan meskipun DPRD Jabar dipimpin oleh PDIP (kelompok oposisi di Jabar). Hubungan Aher dengan oposisi Jabar berjalan cair dan tidak menghadapi banyak hambatan, katanya.

Sedangkan Yuddy Chrisnandi saat ini adalah Duta Besar Indonesia untuk Ukraina. Ia pernah menjabat sebagai Menteri PAN-RB dan dekat dengan Jokowi sejak Pemilihan Presiden 2014. Yuddy aktif pada Angkatan Muda Siliwangi, Paguyuban Pasundan, dan terakhir mendapat penghargaan Dangiang Pamageuh Karukunan Tatar Sunda dari Padepokan Pencak Silat Sangsaka Buana Indonesia yang diberikan oleh Fadli Zon, kata Yandi.

"Yuddy mampu berkomunikasi dengan siapa pun dengan baik, koalisi petahana atau oposisi di tingkat nasional," terang Yandi Hermawandi sebagaimana dilansir Antara.

Ahmad Heryawan
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan layak maju jadi cawapres (Foto: Twitter)

Sebelumnya, elemen masyarakat dari berbagai organisasi Kesundaan mendorong nama Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018 Ahmad Heryawan, dan Duta Besar Ukraina Yuddy Chrisnandi, untuk masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) 2019.

"Kami ingin ada tokoh sunda yang turut berpartisipasi mengelola negara, makanya kami mendeklarasikan Ahmad Heryawan dan Yuddy Chrisnandi sebagai Cawapres," ujar juru bicara acara Noery Ispandji, di Gedung Indonesia Menggugat, Minggu (5/8).

Beberapa ormas yang mendorong Aher dan Yuddy masuk dalam bursa cawapres di antaranya Angkatan Muda Siliwangi, Paguyuban Pasundan, dan Sunda Wani.

Sementara itu, hingga saat ini, belum ada nama calon wakil presiden yang diusung baik di koalisi pendukung Joko Widodo maupun koalisi Prabowo Subianto.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Menkeu Sri Mulyani Klaim Pertumbuhan Ekonomi 2018 Lampaui Target

#Yuddy Chrisnandi #Ahmad Heryawan #Pilpres 2019 #Pengamat Politik
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Indonesia
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo mengadakan pertemuan tertutup, Sabtu (4/10)
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo
Indonesia
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Pengamat menilai kebijakan KPU berisiko meloloskan calon pemimpin dengan ijazah palsu.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 15 September 2025
Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik
Indonesia
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
KPU tak membuka ijazah capres-cawapres ke publik. Pengamat politik, Jerry Massie, mengkritik kebijakan tersebut. Ia menyebut KPK berpotensi melanggar Undang-undang.
Soffi Amira - Senin, 15 September 2025
KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
Indonesia
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Kini, banyak wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN. Pengamat politik menilai jika pemerintahan Prabowo tak terarah.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Indonesia
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Rencana soal TNI menjaga gedung Kejaksaan kini ditolak. Pengamat pun menilai, bahwa TNI merupakan aparat pertahanan dan bukan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 13 Mei 2025
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Indonesia
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Pengamat politik sebut pemecatan Jokowi salah kaprah, publik sudah tak kaget dengan kondisi tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 18 Desember 2024
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Indonesia
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Gus Miftah berpotensi masuk daftar reshuffle kabinet.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Bagikan