Pemilu 2019

Dua Puteri Indonesia Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Lawan Hoaks

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 12 Januari 2019
Dua Puteri Indonesia Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih dan Lawan Hoaks

Puteri Indonesia Lingkungan Hidup Vania Fitria Herlambang dan Puteri Indonesia Pariwisata Wilda Oktaviana Situngkir (Foto: ANTARA FOTO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Delegasi Puteri Indonesia 2018 terlibat aktif dalam gerakan pemberdayaan masyarakat terkait Pemilu 2019 dan melawan hoaks atau berita bohong.

Puteri Indonesia Lingkungan Hidup Vania Fitria Herlambang dan Puteri Indonesia Pariwisata Wilda Oktaviana Situngkir mengimbau masyarakat agar bijak berkampanye, gunakan hak pilihnya alias tidak golput dan bersama-sama melawan hoaks.

Kampanye pemberdayaan masyarakat itu dilakukan delegasi Puteri Indonesia di Jakarta Barat, Jumat (11/1). Pada kesempatan itu, kedua Puteri Indonesia itu menghadiri sosialisasi menolak kampanye politik di tempat ibadah.

Di Jakarta Barat akan dipasang 1.000 spanduk di tempat ibadah sebagai upaya menciptakan kerukunan umat beragama menjelang Pemilu Legislatif serta Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2019.

Puteri Indonesia Vania Herlambang
Puteri Indonesia Lingkungan Hidup Vania Fitria Herlambang (Foto: Puteri Indonesia)

Secara simbolis telah dipasang di Masjid Raya Al Amanan, Gereja Pantekosta serta Pura Chandra Prabha. Pemasangan dilakukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jakarta Barat bersama Polri, TNI, KPU, Bawaslu dan sejumlah tokoh agama serta masyarakat.

Vania Fitria Herlambang mengharapkan masyarakat untuk lebih bijak lagi menggunakan lokasi sebagai tempat kampanye.

Hal tersebut dikarenakan pihak Kepolisian tidak ragu memproses hukum siapa saja yang terbukti melakukan kampanye dan menyebarkan isu hoaks di tempat ibadah.

"Kita harapkan dengan adanya kegiatan pemasangan spanduk dan deklarasi penolakan tempat ibadah sebagai lokasi kampanye, Pemilu 2019 menjadi kondusif dan menjaga kebhinekaan," kata Vania.

Sementara Wilda Oktaviana Situngkir sebagaimana dilansir Antara mengharapkan anak muda Indonesia tidak golput dalam Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.

"Saya berharap anak muda tidak golput karena suara kita menentukan masa depan bangsa Indonesia," ujar Vania.

Selain itu, dia juga mengimbau agar anak muda tidak mudah termakan berita bohong atau "hoax" dan saling memberi peringatan saat sejumlah oknum tertentu yang melakukan kampanye terselubung di rumah ibadah.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Salam Satu Jari Diperiksa Bawaslu, Bima Arya: Saya ini Ekspresif dan Refleks Sebutkan Satu

#Puteri Indonesia #Golput Haram #Pemilu 2019 #Penyebar Hoaks
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia
Dia meminta publik agar bersabar menanti
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Enggak Ada Angin dan Hujan, Tiba-Tiba Zinedine Zidane Tangani Timnas Indonesia
Indonesia
Mafindo Catat 1.593 Kasus Hoaks Infeksi RI Tahun Ini, Terbanyak Isu Politik Kedua Lowongan Kerja
Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mencatat sebanyak 1.593 kasus hoaks tersebar di Indonesia dalam periode satu tahun terakhir, dari 21 Oktober 2024 hingga 17 Oktober 2025.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
 Mafindo Catat 1.593 Kasus Hoaks Infeksi RI Tahun Ini, Terbanyak Isu Politik Kedua Lowongan Kerja
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
Purbaya diminta untuk menjaga Kementerian Keuangan sebagai pilar stabilitas dan instrumen penting negara
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Purbaya Yudhi Sadewa Kena Marah Sri Mulyani Gara-Gara Banyak Penggemar
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan dari media Korea Selatan imnews.imbc.com
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Prihatin, Kim Jong-un Siap Ambil alih Pimpin Indonesia untuk Bersihkan Pejabat Koruptor
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang Kalau Mau Ekonomi Maju
Faktanya judul asli artikel itu adalah “Menkeu Purbaya Minta Maaf, Akui Salah Ngomong Soal Tuntutan 17+8?.
Wisnu Cipto - Senin, 06 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menkeu Purbaya Minta Rakyat Sumbang Uang Kalau Mau Ekonomi Maju
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ojol Dilarang Beli Pertalite
Saat itu, memang sempat muncul wacana ojol dilarang beli Pertalite karena dianggap sebagai usaha pribadi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ojol Dilarang Beli Pertalite
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri
Informasi diunggah akun TikTok “gokongktb234”. Hingga Senin (29/9) unggahan tersebut menuai 50.000-an tanda suka dan 7.000-an komentar.
Wisnu Cipto - Selasa, 30 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Prabowo Tunjuk Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung Jadi Menteri
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Aturan Baru Pertamina: Mobil Cuma Boleh Isi Bensin 7 Hari Sekali, Motor 4 Hari
SPBU pertamina tidak mau melayani kendaraan yang mati pajak dan surat kosong.
Wisnu Cipto - Sabtu, 27 September 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Aturan Baru Pertamina: Mobil Cuma Boleh Isi Bensin 7 Hari Sekali, Motor 4 Hari
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
PBB menemukan anggota dewan terlibat dalam korupsi.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : PBB Nyatakan DPR Ilegal karena Terindikasi Korupsi Sistematis
Bagikan