DPRD Sarankan Kantin Sekolah di Jakarta Ditutup Antisipasi Hepatitis Akut


Pembelajaran tatap muka di sekolah, Jakarta Utara. ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Utara.
MerahPutih.com - Kasus penyakit hepatitis akut perlu diantisipasi dan ditangani sedini mungkin, sehingga tak menyebar secara luas kepada anak-anak.
Terlebih, antisipasi itu dilakukan pada kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta yang telah berlangsung mulai Kamis (12/5) kemarin setelah libur Idul Fitri 2022.
Anggota Komisi E DPRD DKI Fraksi PDIP Ima Mahdiah menyarankan, untuk menekan penyebaran penyakit hepatitis di dunia pendidikan, alangkah baiknya kantin sekolah untuk ditutup sementara.
Baca Juga:
Dokter Spesialis Anak: Jangan Panik saat Temukan Gejala Awal Hepatitis
"Anak-anak itu kalau bisa bawa makannya dari rumah, jadi kantin-katin di sekolah jangan dibuka dulu karena hepatitis ini masih meningkat," ucap Ima kepada awak media, Jumat (13/5).
Ia juga mendorong Pemerintah Provinsi DKI untuk mengambil langkah jemput bola seperti sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk mencegah penularan hepatitis akut pada anak.
Lalu, Ima meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk saling bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI terkait penyakit hepatitis akut ini.
"Pemprov DKI harus jemput bola sosialisasi ke semua sekolah-sekolah apabila menemukan ciri-ciri yang mengarah kepada hepatitis," ujarnya.
Baca Juga:
Begini Kondisi 21 Pasien Hepatitis Akut Misterius di Jakarta
Selain itu, legislator Kebon Sirih ini juga mengimbau kepada orangtua murid untuk selalu aktif dalam grup aplikasi percakapan singkat yang dibuat orang dan melaporkan ke puskesmas terdekat jika ada keluhan dari siswa.
"Jadi ketika sudah mulai ada keluhan-keluhan siswanya, karena sekarang masing-masing sekolah kan mereka punya grup (aplikasi pesan singkat) orang tua murid itu harus melaporkan kepada puskesmas setempat gitu. Jadi terdeteksinya bisa lebih cepat" tutur Ima.
Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini juga mengungkapkan, dalam waktu dekat, Dewan Kebon Sirih bakal memanggil Dinkes DKI Jakarta untuk memberikan penjelasan terkait kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Jakarta.
"Kita akan panggil dinas kesehatan agar rapat dengan DPRD untuk memaparkan (hepatitis akut)," pungkas Ima.
Adapun dari laporan Pemprov DKI hingga saat ini, sudah ada 21 kasus hepatitis akut misterius yang terdeteksi di Jakarta.
Dengan rincian, 14 kasus menyerang anak usia di bawah 16 tahun dan 7 lainnya terjadi pada orang dengan usia lebih dari 16 tahun. Tiga di antaranya meninggal dunia. (Asp)
Baca Juga:
PKS Minta Pemprov DKI Serius Pencegahan Hepatitis Akut di Sekolah
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

Audiensi dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, DPRD DKI Klaim Bakal Sesuaikan Tunjangan Perumahan Anggota Sesuai Anggaran

Usai Digeruduk AMPSI, DPRD DKI Berjanji akan Lebih Terbuka Terkait Gaji dan Tunjangan

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Jakarta Kalahkan DPR, Tembus Rp 70 Jutaan Per Bulan

Pimpinan DPRD DKI Ingatkan Gubernur Pramono Hati-Hati Buka Ragunan hingga Malam
