DPRD Jabar Soroti Turunnya Hasil Budidaya Bibit Perikanan
Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat dalam kunjungan ke Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. (Humas DPRD Provinsi Jawa Barat)
MerahPutih.com - Pandemi COVID-19 membuat menurunnya jumlah pasokan bibit pada sektor perikanan. Ini dirasakan Kantor Cabang Dinas Perikanan dan Kelautan Wilayah Selatan di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
Hal itu terungkap saat Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat mengunjungi dinas perikanan tersebut, di mana satu hal yang disoroti ialah turunnya hasil budidaya bibit perikanan.
Selain itu, secara umum balai tersebut mengalami pengurangan anggaran, dan hal itu memengaruhi restocking bibit yang semula 6 juta bibit namun saat ini hanya tersedia 3 juta bibit karena pakan untuk bibit dikurangi.
Baca Juga:
Pemprov Jabar Berencana Hidupkan Kembali Wisata Rindu Alam Puncak
"Memang kalau kita lihat, sangat berpengaruh adanya pengurangan jumlah pakan memengaruhi hasil dari bibit,” ungkap anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat Faizal Hafan Farid, baru-baru ini.
Faizal menilai, upaya pengembangan bibit ikan di balai tersebut sudah cukup bagus. Hal itu dibuktikan dari beberapa jenis ikan yang dikembangkan di antaranya ikan gurame dan sedang jenis ikan baung.
“Jadi di balai ini konsentrasinya adalah pembibitan utamanya ika gurame, dan sedang mengembangkan jenis ikan hybrid antara gurame putih dan hitam yang menghasilkan bibit ikan yang daya tahannya lebih kuat," ucap Faizal.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama anggota Komisi II DPRD Provonsi Jawa Barat Yuningsih mengatakan, pihaknya akan mendorong penuh sektor perikanan dan kelautan untuk menciptakan pemulihan ekonomi dalam masa pandemi ini.
Menurutnya, sektor perikanan dan kelautan merupakan salah satu sektor yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi khususnya di Jawa Barat.
Baca Juga:
Wagub Uu Beberkan Tiga Skenario Pemulihan Ekonomi Jabar
“Kita akan mendorong penuh karena (sektor) ini salah satu untuk mendorong pemulihan ekonomi jelas harus didorong apalagi kita diwajibkan untuk memakan ikan," katanya.
"Kalau ikannya saja tidak sehat karena kurangnya nutrisi tentu akan berdampak pada konsumennya,” tutup Yuningsih. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Pemprov Jabar Tutup Pabrik Tapioka karena Cemari Sungai Cilamaya Karawang
Bagikan
Berita Terkait
Dedi Mulyadi Kunjungi Gedung KPK, Bahas Penyelamatan Aset Negara di Jawa Barat
Jabar Bakal Dilanda Hujan Lebat Dalam Satu Pekan Mendatang, Warga Diminta Waspada
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
Pemprov Jabar Ingin Gambir - Bandung Ditempuh 1,5 Jam Perjalanan Pakai Kereta Api
Selebgram Lisa Mariana dan Pria Bertato Tersangka Peredaran 3 Video Mesum
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Di Jawa Barat, Terpidana di Bawah 5 Tahun Akan Dihukum Kerja Sosial Agar Produktif
Bakal Jadi Tempat Maintenance Pesawat Milik Kementerian, Bandara Kertajati Disuntik Modal Rp 100 Miliar
Ramai Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank, Dedi Umumkan Posisi Kas Umum Daerah Tiap Pekan
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang