DPRD DKI Sepakat Pemilihan Wagub Dilakukan Cara Voting Tertutup


Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (Foto: MP/Asropih)
MerahPutih.com - DPRD DKI Jakarta akhirnya bersepakat bahwa mekanisme pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno dilakukan dengan cara voting tertutup.
Diketahui dua hari berturut-turut ini, yakni hari Senin (17/2) kemarin dan berakhir Selasa (18/2), dewan legislatif Kebon Sirih menggelar rapat pimpinan gabungan (rapimgab) untuk membahas pemilihan calon wagub. Dalam rapat itu diputuskan bahwa pemilihan wagub dilakukan secara tertutup.
Baca Juga:
Pemilihan Wagub Pengganti Sandiaga Uno, Tertutup atau Terbuka?
"Tadi rapimgab memutuskan (pemilihan Wagub DKI) dilakukan dengan mekanisme voting tertutup," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
Mekanisme voting tertutup, kata Prasetyo, sudah sesuai dengan aturan yang tertuang dalam draf tata tertib (tatib) pemilihan yang sudah digodok oleh panitia khusus (pansus) wagub DPRD DKI periode 2014-2019 lalu.
"Iya jadi keputusan pansus kemarin kan tertutup. Ya itu kita teruskan karena ini hasil pansusnya seperti itu," papar dia.

Prasetyo menerangkan, meski dilaksanakan dengan cara voting tertutup, namun masyarakat tetap bisa menyaksikan proses pemilihan pendamping Gubernur Anies
"Iya masyarkat bisa melihat (proses pemilihan),” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menjelaskan, pengertian dari voting tertutup ini ialah pemilihan dilakukan dengan cara menuliskan nama kandidat yang dipilih di atas secarik kertas lalu dimasukkan ke dalam kotak suara atau dengan cara pemilihan yang lazim digunakan seperti pada pemilu.
Yakni pemilihan dilakukan di dalam sebuah bilik suara yang telah disediakan.
Baca Juga:
Intinya dengan menggunakan sistem ini, maka seluruh anggota dewan tidak akan mengetahui pilihan dewan lainnya.
"Yang dimaksud tertutup itu pemilihannya dilakukan di atas kertas, dimasukin ke kotak gitu," jelasnya.
Sedangkan pemilihan dengan cara voting terbuka yaitu pemilihan dilakukan dengan spontan yakni menunjuk tangan atau menyebutkan nama kandidat yang dipilihnya, apakah Ahmad Riza Patria yang diusung Gerindra atau Nurmansjah Lubis yang diusulkan PKS.
"Kalau terbuka 'siapa pilih Riza? Berdiri,' gitu," jelas Taufik. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kabupaten Bogor Minta Jakarta Tambah 3 Rute Baru Transjabodetabek

Kota Ankara Turkiye Tertarik Belajar soal Transportasi Publik dari Jakarta

DPRD DKI Minta Wagub Rano Kaji Usulan Pembuatan Jembatan Buka Tutup seperti di Belanda

Wagub Rano Targetkan Transaksi JITEX 2025 Sebesar Rp 14 Triliun

Wagub Rano Berencana Buat CFD di Museum Bahari untuk Dongkrak Pengunjung

Bukan Bercanda, Wagub Rano Ingin Jembatan Buka Tutup seperti di Belanda untuk Permudah Pengerukan Sungai

Alasan Mengejutkan Gubernur DKI Angkat Eks Jubir Anies Hingga Mantan Ketua DPRD di Posisi Strategis BUMD

Sepak Terjang Prasetyo Edi Marsudi Berhasil Tahan Delta Tak Dijual hingga Jadi Ketua Dewas PAM Jaya

Eks Ketua DPRD Prasetyo Edi Diangkat Pramono Jadi Ketua Dewas PAM Jaya

Wagub Rano Gandeng HIPMI Ikut Bagian dalam Membangun Jakarta Menuju Kota Global
