DPR Dorong Active Case pada Kasus Cacar Monyet


Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. Foto : Dok/Man
MerahPutih.com - Kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia dalam beberapa pekan terus mengalami peningkatan. Tercatat, jumlah kasus cacar monyet di tanah air saat ini mencapai 35 kasus.
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mendorong perluasan vaksinasi hingga tracing kepada kelompok berisiko untuk mencegah penyebaran penyakit cacar monyet.
Baca Juga
“Lakukan active case finding. Jadi tidak menunggu pasien datang tapi datangi kelompok berisiko dan lakukan deteksi,” kata Edy kepada awak media di Jakarta, Rabu (8/11).
Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, Kemenkes punya kewenangan untuk melakukan intervensi untuk melakukan active case finding. Mereka bisa mendatangi kelompok berisiko dan orang di sekitar pasien monkeypox yang berpotensi tertular.
"Dengan kewenangan kemenkes ini, seharusnya tidak ada penolakan untuk melakukan active case finding," katanya.
Inisiatif untuk menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga merupakan hal yang sudah tepat.
Baca Juga
Pemprov DKI Tegaskan Vaksin Cacar Monyet Tak Diperuntukan Semua Orang
Langkah lain yang digaungkan adalah mengurangi potensi penularan dan menghindari penyebaran ke wilayah lain. Disebutkan bahwa penularan monkeypox karena aktivitas seksual.
Karenanya, Edy menyarankan agar tidak ada kegiatan seksual dengan orang yang tidak dikenal juga perlunya vaksinasi kepada kelompok berisiko
“Harus tepat sasaran dan bisa memproteksi kelompok tersebut dan orang di sekitarnya,” ucapnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan penyebaran cacar monyet sudah meluas tidak hanya di DKI Jakarta, melainkan di Banten dan Jawa Barat.
"Mpox (Senin 6 November) itu ada 34 kasus. Ini menyebar dari Jakarta ke Banten dan Jawa Barat," papar Menkes Budi.
Ia menyatakan penyakit ini masuk kategori sensitif, lantaran lebih banyak terjadi di segmen khusus seperti Lelaki Suka Lelaki (LSL).
Budi juga mengakui untuk monkeypox memang sengaja tidak dilakukan secara high profile, mengingat Kemenkes harus bekerja secara diam-diam dengan kelompok sosial seperti LSL dan semacamnya.
Kendati demikian, Menkes Budi mengatakan penanganan kasus Mpox sampai saat ini masih bisa ditangani dan sudah disiapkan vaksinnya. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Batasi Penyebaran Mpox, Republik Demokratik Kongo Lanjut Vaksinasi Tahap 2

CDC Afrika Sebut Korban Jiwa Mpox Lampaui 1.100

WHO Setujui Alinity m MPXV sebagai Uji Diagnostik Pertama Mpox

Kasus Mpox di Australia Melonjak 5 Kali Lipat dalam 3 Bulan

Mpox belum Terkendali, Presiden Afrika Selatan Serukan Penyebaran Vaksin

India Laporkan Kasus Pertama Mpox Strain Clade 1B

CDC Afrika Nyatakan Mpox tak Terkendali

Cegah Mpox Meluas, Edukasi Amat Penting

Lawan Mpox, WHO Umumkan Vaksin MVA-BN Masuk Prakualifikasi

Butuh Rp 9,2 T untuk Eradikasi Mpox, Afrika Minta Bantuan Barat
