WHO Setujui Alinity m MPXV sebagai Uji Diagnostik Pertama Mpox
Ilustrasi. (Foto: ANTARA)
MERAHPUTIH.COM - KETERBATASAN kapasitas pengujian dan keterlambatan dalam mengonfirmasi kasus cacar monyet (monkey pox/Mpox) di Afrika telah membuat penanganan penyakit ini terkendala. Oleh karena itu, dalam perkembangan terbaru, WHO mengumumkan telah menyetujui uji diagnostik pertama Mpox untuk digunakan untuk penanganan darurat.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (4/10), mengumumkan badan kesehatan dunia tersebut telah menyetujui uji diagnostik in vitro (IVD) Mpox pertama. Ghebreyesus mengumumkan hal itu di platform X. Permintaan global untuk pengujian Mpox meningkat karena wabah yang sedang berlangsung di beberapa negara, khususnya di Republik Demokratik Kongo.
“Persetujuan untuk penggunaan darurat uji Alinity m MPXV, yang diproduksi Abbot Molecular, akan menjadi ‘penting’ dalam memperluas kapasitas diagnostik di negara-negara yang menghadapi wabah Mpox,” kata WHO dalam sebuah pernyataan yang dilansir ANTARA.
Ghebreyesus menyebut diagnosis dini Mpox memungkinkan pengobatan dan perawatan tepat waktu, serta pengendalian virus.
"Tes diagnostik mpox pertama yang tercantum dalam prosedur daftar penggunaan darurat (EUL) ini merupakan tonggak penting dalam memperluas ketersediaan pengujian di negara-negara yang terkena dampak," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Obat-Obatan dan Produk Kesehatan, Yukiko Nakatani, dalam pernyataan tersebut.
Nakatani mengatakan akses ke produk medis yang terjamin kualitasnya merupakan inti dari upaya WHO dalam membantu negara-negara untuk menahan penyebaran virus dan melindungi rakyat mereka, terutama di wilayah yang kurang terlayani.
Proses EUL mempercepat ketersediaan produk medis yang menyelamatkan nyawa, seperti vaksin, tes, dan perawatan, dalam konteks keadaan darurat kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. Sejauh ini, WHO telah menerima tiga pengajuan tambahan untuk evaluasi EUL.
Diskusi dengan produsen lain IVD Mpox berlangsung untuk memastikan lebih banyak pilihan diagnostik yang terjamin kualitasnya.(*)
Bagikan
Berita Terkait
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas