DPD RI Kritik Kata 'Seharusnya' Harga Pertalite Versi Dirut Pertamina

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Rabu, 13 Juli 2022
DPD RI Kritik Kata 'Seharusnya' Harga Pertalite Versi Dirut Pertamina

Arsip - Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR. (AntaraFoto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati telah merilis ke publik harga Pertalite yang seharusnya dijual Rp. 17.200 per liter jika tanpa subsidi. Langkah orang nomor satu di Pertamina menuai kritik publik, salah satunya dari Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti.

Menurut LaNyalla, jika menggunakan kata ‘seharusnya’, maka rakyat Indonesia juga ‘seharusnya’ tidak miskin, dengan kekayaan sumber daya alam Indonesia yang melimpah, bila dikelola sesuai Pasal 33 UUD 1945.

Baca Juga

Dewas KPK Minta Klarifikasi Bos Pertamina soal Fasilitas Nonton MotoGP Lili Pintauli

“Jangan lagi pakai kata ‘seharusnya’, karena kalau pakai kata ‘seharusnya’, maka semua hal juga harus pada posisi ‘seharusnya’. Termasuk pendapatan per kapita masyarakat Indonesia, seharusnya tidak berada di bawah Singapura, Brunei, Malaysia dan Thailand di Asia Tenggara,” kata LaNyalla dalam keterangannya, Rabu (13/7).

LaNyalla juga menyoroti penghasilan direksi dan komisaris Pertamina yang sebulan bisa mencapai miliaran rupiah, juga ‘seharusnya’ dikurangi jika dibanding dengan data yang menyatakan bahwa 150-an juta penduduk Indonesia berpenghasilan Rp. 30 ribu per hari.

“Data yang dirilis ekonom Anthony Budiawan jelas menyebut masih ada 150 juta lebih penduduk Indonesia dengan penghasilan 30 ribu rupiah per hari. Inikan juga ‘seharusnya’ meningkat, jika kita bicara menggunakan kata ‘seharusnya’,” beber LaNyalla.

Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: DPD)

Oleh karena itu, lanjutnya, membandingkan sesuatu itu harus apple to apple. Jangan bandingkan harga BBM dengan negara yang pendapatan per kapitanya jauh berbeda. Atau membandingkan dengan negara yang public transport-nya sudah beres.

LaNyalla meminta Pertamina fokus saja mengurangi biaya ‘kemahalan’ dalam due process business-nya. Sehingga menjadi lebih efisien. Dan jangan selalu menutupi business lost dengan dalih business judgment bukanlah sebuah kesalahan.

Terhadap kebijakan B-30, LaNyalla berharap Pertamina berani menolak jika memang tidak efisien dari segi bisnis. Jangan hanya untuk menyerap CPO pengusaha Sawit kesulitan masuk pasar Eropa, maka disubsidi menjadi program B-30.

Baca Juga:

Pemerintah Akan Keluarkan Aturan Terbaru Penerima BBM Subsidi

“Sebab kalau nyata-nyata menguntungkan, sudah pasti kita bisa naikkan menjadi B-50 atau B-100. Tetapi ternyata kan B-100 menjadi lebih mahal dari solar murni yang diolah dari crude oil,” tutup mantan Ketum PSSI itu.

Seperti diberitakan, Nicke menyebutkan, jika mengikuti harga pasar, seharusnya Pertalite dijual Rp 17.200 per liter. Sedangkan harga solar campuran minyak sawit atau biodiesel (B30) seharusnya Rp 18.150 per liter.

Sementara saat ini, Pertamina menjual bensin dengan oktan 90 ini di harga Rp 7.650 per liter. Dan menjual Bio Diesel di harga Rp 5.150 per liter. Dengan kata lain, setiap liter Pertalite disubsidi negara Rp 9.550 per liternya. Sedangkan B-30 disubsidi Rp 13.000 per liternya. (Pon)

Baca Juga:

Pertamina Ungkap Alasan Kembali Naikkan Harga BBM dan Elpiji Nonsubsidi

#Harga BBM #BBM Bersubsidi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Kementerian ESDM mencatat terdapat peralihan (shifting) konsumen, dari bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jadi mengonsumsi BBM nonsubsidi, dengan angka mencapai 1,4 juta kiloliter (KL).
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
SPBU Swasta Berkontribui Alihkan Konsumen BBM Subsidi ke Nonsubsidi
Indonesia
Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, Bp, Vivo Setelah Naik Awal Juli
Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax misalnya, terpantau naik dari Rp 12.100 pada Juni menjadi Rp 12.500 pada Juli di SPBU Pertamina.
Frengky Aruan - Senin, 07 Juli 2025
Rincian Harga BBM Pertamina, Shell, Bp, Vivo Setelah Naik Awal Juli
Indonesia
Harga BBM Nonsubsidi Kompak Naik di Awal Juli 2025, Hampir Capai Rp 500 Per Liter
Harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax di SPBU Pertamina terpantau naik, dari Rp 12.100 pada Juni, menjadi Rp 12.500 pada Juli.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 07 Juli 2025
Harga BBM Nonsubsidi Kompak Naik di Awal Juli 2025, Hampir Capai Rp 500 Per Liter
Indonesia
Harga BBM Shell, Vivo, hingga BP Alami Kenaikan di Juli 2025
Harga bahan bakar minyak (BBM)di sejumlah SPBU terpantau mengalami kenaikan pada awal bulan Juli 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
Harga BBM Shell, Vivo, hingga BP Alami Kenaikan di Juli 2025
Indonesia
Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina yang Naik Per 1 Juli 2025
Tak hanya Pertamax RON 92, kenaikan harga juga berlaku untuk BBM nonsubsidi lainnya.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 Juli 2025
Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina yang Naik Per 1 Juli 2025
Indonesia
Seluruh Harga BBM di SPBU Milik Pertamina dan Swasta Turun
Dikutip dari laman resmi Pertamina di Jakarta, Senin, harga BBM di SPBU Pertamina mengalami penurunan per 1 Mei.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 05 Mei 2025
Seluruh Harga BBM di SPBU Milik Pertamina dan Swasta Turun
Indonesia
Pertamina Hitung Ulang Harga BBM di Jakarta Setelah Pramono Berikan Diskon Pajak 5 Persen
Terdapat berbagai faktor penilaian yang mempengaruhi harga BBM yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, ia belum bisa memastikan lebih lanjut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 April 2025
Pertamina Hitung Ulang Harga BBM di Jakarta Setelah Pramono Berikan Diskon Pajak 5 Persen
Indonesia
Tidak Ada Perubahan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP hingga Akhir April
Harga BBM Pertamina tidak berubah sejak 29 Maret 2025, seperti yang dipantau dari laman resmi Pertamina.
Frengky Aruan - Senin, 28 April 2025
Tidak Ada Perubahan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo, BP hingga Akhir April
Indonesia
Harga Minyak Mentah Indonesia Mulai Tertekan Perang Dagang, Turun USD 3,18
Kilang China ini mulai menghentikan pembelian mereka untuk menilai dampak dan risiko dari sanksi yang akan dikenakan AS pada salah satu kilang independen China yang membeli minyak Iran.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 April 2025
Harga Minyak Mentah Indonesia Mulai Tertekan Perang Dagang, Turun USD 3,18
Indonesia
Dua Karyawan Pertamina Fuel Terminal Boyolali Ditangkap Polres Sukoharjo Saat 'Kecing' Pertalite
Kedua pelaku tersebut diketahui berinisial W alias Babi (48) dan HS (36), keduanya merupakan karyawan dari Pertamina Fuel Terminal Boyolali.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 April 2025
Dua Karyawan Pertamina Fuel Terminal Boyolali Ditangkap Polres Sukoharjo Saat 'Kecing' Pertalite
Bagikan