Dosen Cabul Beraksi di Asrama Kampus UIN 4 Tahun, Rektor Akui Teledor
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Prof Masnun Tahir. (ANTARA/Nur Imansyah)
MerahPutih.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menonaktifkan dosen berinisial W terduga pelaku pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi. W merupakan dosen Bahasa Arab, dengan usia masih tergolong muda sekitar 20 tahun.
"Kami tidak menolerir kasus pelecehan seksual di kampus. Oknum itu sudah kami nonaktifkan dari segala aktivitas kampus," kata Rektor UIN Mataram Prof Masnun Tahir, dalam keterangan resmi universitas kepada media, Rabu (21/5).
Prof Masnun menjelaskan penonaktifan ini tindak lanjut atas adanya laporan polisi yang masuk dari para korban ke Polda NTB. "UIN Mataram mendukung penuh proses hukum," imbuh orang nomor satu di UIN Mataram itu.
Rektor mengakui W menetap di asrama kampus dan sudah berstatus sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Asrama kampus itu menjadi lokasi terduga pelaku melancarkan aksinya sebagai predaktor seks selama 4 tahun dari periode 2021 sampai 2024.
Baca juga:
Korban Pelecehan Seksual di DPRD DKI Jakarta Ngaku Dicuekin saat Ngadu
Oleh karena itu, Prof Masnun menambahkan rektorat juga sudah mengumpulkan seluruh civitas akademika untuk melakukan evaluasi atas terjadi kasus pelecehan mahasiwi di asrama kampus
"Kami kumpulkan untuk bahas persoalan yang terjadi. Kami akui ada keteledoran dalam pemberian wewenang kepada yang bersangkutan di asrama kampus," tegasnya, dikutip Antara.
Guna mencegah perbuatan berulang, Rektor mengatakan UIN Mataram akan memperketat proses rekrutmen dan meningkatkan pengawasan di lingkungan kampus, terutama di area asrama.
"Kami akan lebih selektif dalam menempatkan pegawai dan memperketat pengawasan di setiap sudut asrama," tandas Prof Masnun. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kasasi MA Kabulkan Tuntutan Awal JPU, Vonis Predator Seks Agus Buntung Jadi 12 Tahun Bui
Aktor ‘Squid Game’ Oh Young-soo Dinyatakan Bebas dari Pelanggaran Seksual, Jaksa Ajukan Banding Sampai ke Mahkamah Agung
Perempuan Jepang yang Cium Jin BTS Ngaku tak Tahu Kelakuannya Melanggar Hukum, Merasa Diperlakukan tak Adil
Fakta Baru Kasus Pelecehan Seksual di Transjakarta: Korban Hamil saat Kejadian
Tak Toleransi Pelecehan Seksual, Transjakarta: Lindungi Korban dan Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
Serikat Pekerja Tak Terima TransJakarta Cuma Hukum Pelaku Pelecehan Karyawan Sanksi SP 2
KPAI Sebut Tindakan Pendakwah yang Diduga Lakukan Pelecehan Bisa Picu Kecemasan dan Pengaruhi Mental Anak
Aktor ‘Squid Game’ Oh Young-soo Bebas dari Tuduhan Pelecehan Seksual, Menang di Sidang Banding
Mahasiswi Pemasok Anak Korban Pedofil Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Divonis 11 Tahun Bui
Divonis 19 Tahun Bui, Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli Bocah karena Hobi Nonton Bokep