Dopamine Detox, Langkah Awal Atasi Kecanduan
Setiap orang punya cara tersendiri untuk menghabiskan waktu luangnya. (Foto: Unsplash/Sam Pak)
SETIAP orang punya cara masing-masing untuk menyenangkan diri, mulai dari bermain gim, belanja, nonton, makan camilan, hingga bermain ponsel. Namun, semua itu tetap bisa berdampak buruk jika dilakukan secara berlebihan.
Semua aktivitas tersebut memang mengasyikkan dan bisa melepas penat. Bahkan, tidak sedikit orang yang akhirnya menggantungkan kesenangan terhadap aktivitas ini sampai melakukannya secara berlebihan. Dopamine detox pun bisa menjadi salah satu cara untuk mengurangi atau membatasi aktivitas tersebut.
Pada dasarnya, dopamine detox tidak bertujuan merenggut segala kesenangan dari aktivitas tertentu. Tujuannya ialah meningkatkan mindfulness atau kemawasan diri agar seseorang menjalani suatu kegiatan dalam batasan yang wajar dan tidak mengganggu kehidupannya secara menyeluruh.
Baca juga:
Lakukan 'Social Media Detox' Untuk Bantu Tingkatkan Kesehatan Mental
Seperti dilansir Alodokter, dopamin adalah senyawa kimia di otak yang jumlahnya dapat meningkat secara alami ketika seseorang sedang merasa senang. Tujuan awal dopamine detox ialah untuk menekan produksi dopamin yang berlebihan akibat rangsangan atau aktivitas yang terlalu sering dilakukan.
Hal itu tentu bisa menimbulkan kekhawatiran. Aktivitas yang dimaksud ialah membuka media sosial secara berlebihan, bermain gim daring terlalu sering, berbelanja secara berlebihan, menghabiskan terlalu banyak menonton, hingga makan dengan berlebihan saat emosi.
Beberapa aktivitas itu sebenarnya tidak masalah jika dilakukan sesekali di waktu luang. Namun, bila kegiatan tersebut terlalu sering dilakukan sampai seseorang lupa atau tidak peduli dengan tanggung jawabnya, seperti kerja atau sekolah, kondisi ini bisa dikatakan sebagai kecanduan.
Baca juga:
Tak Bisa Jauh dari Gadget? Saatnya Lakukan 5 Langkah Digital Detox
Sebagai langkah awal, dopamine detox bisa menjadi pilihan. Metode ini dilakukan dengan membatasi waktu untuk melakukan aktivitas yang menimbulkan kecanduan secara perlahan dan bertahap. Caranya bisa dimulai dengan tidak melakukan aktivitas tersebut selama 1-4 jam di waktu luang, lalu bertambah menjadi satu hari penuh dan terus ditingkatkan hingga pada akhirnya bisa menikmati hidup tanpa harus bergantung dengan aktivitas tersebut.
Menurut sebuah penelitian, dopamine detox menjadi strategi yang baik untuk mencegah adiksi atau kecanduan tetapi bukan solusi utama untuk mengatasinya. Untuk mengatasi adiksi, psikolog atau psikiater akan menyarankan terapi perilaku kognitif.
Dopamine detox hanyalah salah satu teknik yang bisa dilakukan untuk meningkatkan fokus terhadap keadaan sekitar. Dengan begitu, seseorang bisa beraktivitas dengan lancar dan tetap produktif. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Teknologi Bedah Robotik Memungkinkan Tindakan Presisi untuk Kenyamanan Pasien, kini Hadir di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas