Donasi Untuk Pengembangan Vaksin COVID-19


Vaksin Corona sangat penting untuk mengakhiri pandemi (Foto: Pexels/Retha Ferguson)
SAMPAI hari ini pandemi COVID-19 masih terus berlangsung. Meresahkan, juga sampai memporak-porandakan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dunia. Untuk mengatasi pandemi ini, perlu adanya vaksin agar warga dunia kebal COVID-19.
Para ilmuwan dunia tengah berjibaku agar bisa menemukan vaksin COVID-19. Namun, pengembangan vaksin sendiri memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pengembangan juga harus melewati tiga fase pengujian yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebelum akhirnya dapat digunakan masyarakat luas.
Baca juga:
Terapi Hydroxychloroquine pada Pasien COVID-19 Tingkatkan Risiko Kematian
The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), sebuah kemitraan global inovatif, tengah bekerja dengan cepat bersama-sama untuk mengembangkan vaksin COVID-19. Vaksin akan dikembangkan agar aman, efektif, dan dapat diakses secara global dalam jangka waktu 12-18 bulan.
Dalam menjalankan misinya, CEPI membutuhkan dana mencapai USD2 miliar. Organisasi ini telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari USD1 miliar yang diterima dari bantuan berbagai sumber seperti pemerintah, donor swasta, dan perorangan di seluruh dunia.
Sebagai bentuk komitmen dalam membantu penanganan COVID-19, Nestlé mendukung upaya CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 melalui donasi nyaris sebesar Rp15,3 miliar.
Baca juga:
CEO Nestlé, Mark Schneider, mengatakan vaksin akan sangat ampuh untuk melawan virus Corona agar kehidupan kembali normal. "Inilah alasan mengapa kami memutuskan untuk bergabung ketika CEPI mengeluarkan panggilan mereka. Kami berharap orang lain akan bergabung dengan kami dan mendukung misi penting ini," ujar Schneider.
Dr Richard Hatchett, CEO CEPI menambahkan kolaborasi dari berbagai pihak sangat penting untuk menciptakan vaksin yang efektif. "Para pebisnis dapat memainkan peranan mereka dalam membantu mengubah arah dari pandemi yang menghancurkan ini," tukasnya. (lgi)
Baca juga:
Kolaborasi Hotel dan Platform Donasi Membantu Memerangi COVID-19
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
