Dokter Sarankan Anak Tidak Diberi Paracetamol setelah Imunisasi


Anak sebaiknya tidak diberi paracetamol bila demam setelah imunisasi. (Foto: Unsplash/CDC)
Merahputih.com - Dokter spesialis anak dari RSUD Kepulauan Seribu Victor menyarankan agar tidak memberikan obat penurun demam, seperti parasetamol, kepada anak setelah mendapat imunisasi.
Alasannya adalah karena obat penurun demam bisa menekan sistem kekebalan tubuh, yang sebaliknya ingin ditingkatkan melalui imunisasi, seperti diwartakan ANTARA, Selasa (30/4).
Baca juga:
Imunisasi Dengue dapat Cegah Anak Terkena DBD Berat
Lebih baik, katanya, memberikan anak lebih banyak air, menjaga suhu ruangan yang nyaman, mengenakan pakaian tipis, dan kompres air hangat untuk mengatasi demam.
Namun, dia menekankan orangtua perlu lebih waspada jika anak memiliki riwayat kejang saat demam, karena itu bisa menjadi tanda bahaya.
Baca juga:
Cegah Stunting dengan Imunisasi Lengkap
Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di area penyuntikan imunisasi bisa diatasi dengan kompres air hangat.
Dia juga menjelaskan tidak ada masalah bagi anak yang sedang minum antibiotik untuk tetap mendapat imunisasi, namun disarankan untuk menunda imunisasi jika anak sedang mengalami penyakit serius sampai pulih sepenuhnya.
Baca juga:
Bunda, Beri Pelukan saat Anak Rewel agar Tenang
"Tidak ada kontraindikasi ketika anak minum antibiotik, tapi haru imunisasi karena berbeda. Hanya baiknya ketika anak sakit berat, kita menunda pemberian imunisasi hingga anak sehat," kata Victor. (waf)
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
