Dokter Sarankan Anak Tidak Diberi Paracetamol setelah Imunisasi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 02 Mei 2024
Dokter Sarankan Anak Tidak Diberi Paracetamol setelah Imunisasi

Anak sebaiknya tidak diberi paracetamol bila demam setelah imunisasi. (Foto: Unsplash/CDC)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Dokter spesialis anak dari RSUD Kepulauan Seribu Victor menyarankan agar tidak memberikan obat penurun demam, seperti parasetamol, kepada anak setelah mendapat imunisasi.

Alasannya adalah karena obat penurun demam bisa menekan sistem kekebalan tubuh, yang sebaliknya ingin ditingkatkan melalui imunisasi, seperti diwartakan ANTARA, Selasa (30/4).

Baca juga:

Imunisasi Dengue dapat Cegah Anak Terkena DBD Berat

Lebih baik, katanya, memberikan anak lebih banyak air, menjaga suhu ruangan yang nyaman, mengenakan pakaian tipis, dan kompres air hangat untuk mengatasi demam.

Namun, dia menekankan orangtua perlu lebih waspada jika anak memiliki riwayat kejang saat demam, karena itu bisa menjadi tanda bahaya.

Baca juga:

Cegah Stunting dengan Imunisasi Lengkap

Reaksi lokal seperti nyeri, kemerahan, atau bengkak di area penyuntikan imunisasi bisa diatasi dengan kompres air hangat.

Dia juga menjelaskan tidak ada masalah bagi anak yang sedang minum antibiotik untuk tetap mendapat imunisasi, namun disarankan untuk menunda imunisasi jika anak sedang mengalami penyakit serius sampai pulih sepenuhnya.

Baca juga:

Bunda, Beri Pelukan saat Anak Rewel agar Tenang

"Tidak ada kontraindikasi ketika anak minum antibiotik, tapi haru imunisasi karena berbeda. Hanya baiknya ketika anak sakit berat, kita menunda pemberian imunisasi hingga anak sehat," kata Victor. (waf)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan