DKI Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19 Dari Klaster Mudik


Penyekatan kendaraan pemudik. (Foto: MP/Teresa Ika)
MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersiap menghadapi lonjakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah. Dinas Kesehatan DKI Jakarta paling tidak, menyediakan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU.
Dari kapasitas tersebut, saat ini tingkat keterisiannya tergolong masih dapat dikendalikan, di mana tempat tidur isolasi telah terisi 1.724 atau 26 persen dan ICU terisi 338 pasien atau 34 persen.
Baca Juga:
Warga Tanah Abang Reaktif COVID-19 Usai Kembali Mudik dari Sukabumi
"Artinya, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU masih di atas 50 persen," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti di Jakarta, Selasa (18/5).
Widyastuti menagku terus memantau dan mewaspadai klaster mudik. Terlebih, dari pengalaman libur Lebaran dan Nataru (Natal dan Tahun Baru) tahun mayoritas penduduk DKI ke Pulau Jawa, Bali, dan wilayah Sumatera Utara.
Mayoritas warga itu menggunakan mobil pribadi, sehingga akan membutuhkan bantuan informasi dari RT, RW, serta kader untuk identifikasi pelaku mudik agar dilakukan pengawasan dan tes COVID-19. Kemudian juga, lanjut anak buah Gubernur Anies. ini perlu juga antisipasi jalur bus dan travel.

"Meskipun Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan penyekatan, tapi kami tetap mewaspadai adanya potensi klaster hasil dari bepergian ini," terangnya.
Gubernur Anies Baswedan juga kembali perpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro selama dua pekan dari 18 Mei hingga 31 Mei 2021. Aturan ini diambil Anies untuk antisipasi lonjakan kasus COVID-19 usai libur Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajarannya untuk memperkuat penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro). Hal ini karena masih terdapat sekitar 1,5 juta orang yang keluar dari Jakarta, dengan tujuan ke Sumatera sekitar 440 ribu pemudik dan sekitar 1,023 juta dengan tujuan ke berbagai daerah di Jawa. (Asp)
Baca Juga:
Ini Langkah Pemkot Jakpus Antisipasi Penyebaran COVID-19 Setelah Libur Lebaran
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
