Ditunggu Penilaian Badan POM Pada Vaksin COVID-19 Bandung

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 04 September 2020
Ditunggu Penilaian Badan POM Pada Vaksin COVID-19 Bandung

Calon relawan berkonsultasi dengan dokter riset uji vaksin di RSP Unpad, Kota Bandung. (ANTARA)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah berharap pada akhir tahun ini sudah bisa melakukan vaksinasi massal pada warga negara untuk mengurangi pandemi COVID-9. Namun, untuk produksi vaksin asal Bandung, Jawa Barat, dengan bahan baku dari Tiongkok, masih haris menunggu penilaian Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Vaksin COVID-19 yang diujicobakan di Bandung, harus menempuh serangkaian uji yang di atur regulasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil kajian Badan POM ini, akan menentukan apakah vaksin ini bisa produksi massal pada awal atau pertengahan 2021.

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjdjaran (FK Unpad), Eddy Fadlyan, bilang para peneliti uji klinis vaksin saat ini terus melakukan skrining dan penyuntikan terhadap relawan.

Baca Juga:

Antibodi Virus Corona Mampu Bertahan Selama Empat Bulan

Sejak penyuntikan pertama awal Agustus lalu, peneliti sudah mendapat para relawan yang telah menjalani dua kali penyuntikan yang hasilnya dari sisi keamanan sudah memuaskan. Pada Januari 2021, hasil uji klinis terhadap relawan angkatan pertama ini sudah bisa dianalisa antibodinya.

Hasil dari pengujian relawan angkatan pertama inilah yang bisa menjadi dasar untuk didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mendapat izin produksi. Jumlah relawan angkatan pertama sebanyak 540 orang.

"Januari yang tahap awal (penyuntikan) ada yang 540 diperiksa antibodinya dan keamanannya. Rencana (hasil penelitian dari) 540 relawan itu sudah bisa mendaftar ke Badan POM," terang Eddy, Jumat (4/9).

BPOM nantinya akan mengkaji vaksin untuk diproduksi dan dipakai secara massal.

"Jadi kalau Badan POM sudah memberi izin, intinya gitu, kalau Badan POM izinnya sudah keluar ya bisa jadi massal," katanya.

Kendati demikian, hasil total dari penelitian ini baru bisa dianalisa pada Maret atau April 2021. Hal ini yang akan menjadi pertimbangan Badan POM apakah akan memakai hasil penelitian yang Januari 2021, atau akan memilih hasil penelitian secara menyeluruh yang baru bisa keluar Maret-April 2021.

Lab Vaksin
Lab Vaksin Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden).

"Ya makanya nunggu Badan POM, saya ga bisa jawab yang bener karena mereka punya regulasi apakah mau yang Januari atau Maret-April," katanya.

Penelitian terhadap relawan vaksin sejauh ini dilakukan secara bertahap. Ada relawan yang sudah menjalani penyuntikan selama dua kali untuk kemudian dilakukan pemantauan selama 6 bulan. Ada pula relawan yang baru disuntik sekali. Sedangkan yang lainnya masih dalam proses skrining dan tes COVID.

Penelitian uji coba klinis Tahap III atau fase akhir ini memang dijadwalkan memakan waktu 6 bulan, dengan target menguji efektivitas dan keamanan vaksin buatan Sinovac Biotech, Tiongkok, pengujiannya bekerja sama dengan PT Bio Farma dan FK Unpad.

Eddy Fadlyan menjelaskan, pada Januari 2021 nanti sudah ada relawan yang selesai pemantauan setelah menjalani penyuntikan vaksin sebanyak 2 kali. Ia yakin, baik antibodi maupun keamanan vaksin akan muncul pada penyuntikan relawan angkatan pertama ini mengingat pada uji klinis Tahap II dan III di China hasilnya juga positif. (Iman Ha/ Bandung).

Baca Juga:

Kisah 'Mojang Bandung' Jadi Relawan Vaksin Flu Babi, Kini Jajal COVID-19

#Vaksinasi #Vaksin Covid-19 #Bio Farma
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Sebanyak 14.645 ekor hewan yang divaksin itu terdiri atas anjing 2.363 ekor, kucing 12.126 ekor, kera 104 ekor dan musang 52 ekor.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Pemerintah Jemput Bola Vaksinasi Ribuan Hewan Peliharaan, Jakarta Targetkan Bebas Rabies
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
TurnBackHoax menelusuri klaim pemberian bantuan sosial di laman resmi kemensos.go.id dan kemkes.go.id melalui mesin pencarian Google.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Ada Bantuan Sosial Bagi Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Informasi tersebut diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”
Frengky Aruan - Minggu, 25 Mei 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin mRNA, TBC, dan Malaria Disebarkan Lewat Udara, Efeknya Memicu Sesak Napas
Indonesia
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Fraksi Partai Gerindra menegaskan bahwa seluruh proses harus dikawal dengan transparan dan akuntabel.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 16 Mei 2025
Gerindra Kawal Uji Coba Vaksin TBC Teranyar, Alasan BPOM Sudah Berikan Izin Pakai
Indonesia
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Hingga April 2025, Kemenkes dan UNDP menyelenggarakan Pekan Imunisasi Dunia.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
Indonesia Peringkat ke-6 Tertinggi Anak Tidak Diimunisasi di Dunia, Ini 4 Akar Masalahnya
Indonesia
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Terungkap 1,3 juta anak di Indonesia sama sekali belum mendapatkan vaksin imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Wisnu Cipto - Jumat, 21 Maret 2025
1,3 Juta Anak Indonesia Sama Sekali Tidak Pernah Imunisasi, Peringkat 6 Tertinggi di Dunia
Bagikan