Dituduh Biang Rusuh, Kapolri Ungkap Benny Wenda Punya Sejumlah Pengikut di Indonesia


Kapolri Jenderal Tito Karnavian (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
MerahPutih.Com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap, kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, Senin (23/9), tak lepas dari agenda United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda.
Tito menduga, ada kesengajaan untuk memunculkan isu pelanggaran HAM terhadap masyarakat Papua, di tengah pelaksanaan sidang PBB tersebut.
Baca Juga:
Polisi Klaim Kerusuhan di Papua Dipicu Adanya Provokasi Terhadap Mahasiswa
"Ada upaya-upaya dari pihak yang berada di luar negeri, yaitu kelompok ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) pimpinan Benny Wenda yang menghendaki agar di Papua atau di Indonesia dibuat gerakan yang bisa memancing media nasional maupun internasional khususnya," kata Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Kelompok tersebut juga memiliki organisasi sayap yang terdapat di beberapa kota. Sayangnya ia enggan menyebut kota mana yang dimaksud.
"Kelompok kecil. Ini maka terjadi peristiwa di Malang di Surabaya karena mereka memiliki tim propaganda yang bisa mengangka isu itu menjadi di blow up," kata mantan Kapolda Papua ini.
Tito menyebut, untuk melaksanakan agendanya, Benny Wenda menggunakan jaringan kelompok separatis yang ada di dalam negeri, yaitu Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
"Saya tidak menyatakan bahwa semua saudara-saudara kita masyarakat Papua adalah bagian dari mereka (KNPB) tidak, tapi ini adalah kelompok kecil," ujar Tito.
Hingga Selasa (24/9), sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan Wamena.
Baca Juga:
Wamena Membara, Telkom Imbau Warga Papua Jangan Percaya Internet Diblokir
Menurut Tito Karnavian, situasi di Wamena saat ini sudah terkendali.Akan tetapi, polisi masih mengantisipasi agar situasi tak lagi memanas.
"Kami waspada sehingga kami menambah pasukan," kata Jenderal Tito.
Kapolri mengungkapkan, pihaknya menambah pasukan demi mengantisipasi gangguan keamanan susulan pasca-kerusuhan di sejumlah kota di Papua.
"Tadi pagi kami menambah pasukan lagi, tak perlu disebutkan berapa yang penting kita perkuat keamanan di sana,"tutupnya.(Knu)
Baca Juga:
Massa Mahasiswa Papua Diangkut, Polisi Buka Blokade Jalan Kampus Uncen
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Unjuk Rasa Tolak Reformasi Polri di Depan Gedung DPR Jakarta

Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’

Prabowo Mau Reformasi Polri, SETARA Institute yakin Citra Negatif Polisi Bisa Terkikis

Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar

27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen

Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian

Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus

Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
