Polisi Klaim Kerusuhan di Papua Dipicu Adanya Provokasi Terhadap Mahasiswa


Karopenmas Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (MP/Kanu)
MerahPutih.Com - Aparat kepolisian mengklaim kerusuhan yang terjadi di Abepura, Papua bermula dari adanya provokasi terhadap para mahasiswa. Menurut polisi ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan mahassiwa untuk memperkeruh situasi.
Lebih lanjut, menurut Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo pihaknya akan memproses dan mengusut pihak-pihak yang memprovokasi mahasiswa tersebut.
Baca Juga:
Wamena Membara, Telkom Imbau Warga Papua Jangan Percaya Internet Diblokir
"Dilakukan penegakan hukum dan proses penyidikan termasuk KNPB langsung memiliki pemain di lapangan, AMP ini yang digunakan memprovokasi masyarakat," kata Dedi kepada wartawan, Senin (23/9).
Ia menyebutkan terdapat tiga orang mahasiswa Papua dan seorang tentara yang meninggal dalam aksi rusuh di Universitas Cendrawasih (Uncen), Abepura, Papua, Senin (23/9).

Kejadian ini bermula saat sekira pukul 07.00 WIT tadi ada sekitar 200 mahasiswa yang eksodus dari beberapa wilayah Indonesi umumnya dari Sulawesi mendatangi Uncen.
“Mereka melakukan pemblokiran, pemasangan spanduk dan rencana mendirikan posko dengan mengambil area Uncen. Posko itu diduga untuk melakukan provokasi, propaganda, dan melakukan rencana aksi lainnya,” kata Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri.
Oleh sebagian mahasiswa Uncen mahasiswa eksodus asli Papua yang pulang paska isu rasis di Surabaya itu ditolak. Mahasiswa Uncen menghubungi rektorat dan pihak rektorat juga menolak keberadaan mahasiswa tersebut karena dapat mengganggu proses belajar mengajar.
“Rektorat menghubungi Kapolda Papua yang mengirimkan pasukan untuk negosiasi agar selain mahasiswa Uncen keluar dari Uncen karena mengganggu. Mahasiswa eksodus itu sepakat dan kembali ke Jayapura,” tambahnya.
Mereka diangkut aparat TNI-Polri keluar kampus secara damai menuju Expo Jayapura. Saat itu kondisi masih kondusif namun mendadak ricuh. Sekitar jam 12 dan jam 1 waktu setempat mereka menyerang secara membabi buta mengakibatkan satu anggota TNI gugur kena luka benda tumpul dan bacokan.
Baca Juga:
Massa Mahasiswa Papua Diangkut, Polisi Buka Blokade Jalan Kampus Uncen
Serangan juga mengarah ke Brimob hingga enam anggota luka berat akibat benda tumpul, batu, dan bacokan senjata tajam.
Brigjen Dedi Prasetyo meminta, masyarakat untuk tidak percaya pada berita hoaks yang membuat situasi bertambah panas dan berujung pada kerusuhan.(Knu)
Baca Juga:
Kapolda Papua Salahkan Isu Hoaks Guru Rasis Picu Kerusuhan Wamena
Bagikan
Berita Terkait
Disebut Calon Terkuat Kapolri Gantikan Jenderal Listyo Sigit, Komjen Suyudi Malah Pilih Fokus Bekerja

Setelah Penangkapan para Perusuh, Polda Metro Bantah Rumor Incar para Pendemo untuk Dipidana

Aksi Unjuk Rasa Tolak Reformasi Polri di Depan Gedung DPR Jakarta

Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’

Prabowo Mau Reformasi Polri, SETARA Institute yakin Citra Negatif Polisi Bisa Terkikis

Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar

27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen

Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban

Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian

Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus
