Ditemukan Klaster di Lima Sekolah, UNS Pastikan Kuliah Tatap Muka Tetap Jalan


Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Satgas COVID-19 Solo, Jawa Tengah mencatat adanya temuan klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di lima sekolah.
Akibat kejadian itu, sebanyak 46 orang terdiri dari guru dan murid terpapar COVID-19 dan PTM dihentikan.
Temuan kasus corona di sekolah tersebut tidak memengaruhi Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam menggelar perkuliahan tatap muka (PTM).
Baca Juga:
Kasus 10 Mahasiswa Bentangkan Poster ke Jokowi, Rektor UNS: Kami Tidak Berikan Sanksi
Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan, PTM di UNS tetap jalan. UNS Surakarta akan resmi memulai PTM pada 6 September.
Terdapat sebanyak empat fakultas memulai PTM hari pertama yaitu Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Keolahragaan (FKOR), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
"Selama sebulan pelaksanaan PTM berjalan lancar. Kami tidak menemukan mahasiswa, dosen, maupun perangkat lainnya yang dinyatakan positif COVID-19," kata Jamal, Rabu (20/10).

Ia memastikan selama dilakukan kuliah tatap muka aturan protokol kesehatannya sangat ketat. Bahkan, pelaksanaan PTM di UNS juga mendapatkan perhatian khusus dari Wali Kota Gibran Rakabuming Raka hingga Presiden Jokowi yang ke berkunjung kampus.
"Presiden Jokowi memantau langsung penerapan protokol kesehatan saat acara Forum Rektor se-Indonesia beberapa waktu lalu pada 13 September. Alhamdulillah nihil temuan klaster di kampus ," kata dia.
Ia memastikan mahasiswa yang mengikuti kuliah tatap muka sudah divaksin dua kali. Demikian halnya karyawan dan dosen juga sudah divaksin. Jamal menilai, munculnya klaster PTM di sejumlah sekolah dasar di Solo merupakan permasalahan berbeda.
"Salah satu penyebabnya, para siswa peserta PTM tersebut belum mendapatkan vaksinasi COVID-19. Kalau mahasiswa di UNS yang sudah mendapatkan vaksinasi dua kali," tegas dia.
Baca Juga:
Ribuan CPNS Tes di UNS Surakarta, Tidak Bawa Sertifikat Vaksin Dilarang Masuk
Menurut Jamal, pelaksanaan PTM di kampus dilakukan dengan sistem bersyarat dan bertahap. Yakni harus ada izin dari pemerintah kota atau Satgas COVID-19 dan peserta harus sudah divaksin dua kali.
“Semua mahasiswa kami yang ada di area Solo dan sekitarnya sudah divaksin dua kali. Syarat yang lain juga harus ada izin dari orang tua,” papar dia.
Ia menambahkan, pihaknya membebaskan mahasiswa yang tidak memperoleh izin orang tua untuk tidak mengikuti PTM. Apalagi peserta kuliah tatap muka dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas ruangan.
"Bagi mahasiswa yang tak bisa mengikuti PTM mereka masih bisa mengikuti kuliah yang juga disiarkan secara daring," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Polresta Surakarta Lepas 10 Mahasiswa UNS yang Bentang Poster Kritik Jokowi
Bagikan
Berita Terkait
Aksi Massa Berujung Rusuh di Sejumlah Daerah, Rektor UNS: DPR Harus Punya Kepekaan Sosial

Mahasiswi Loncat Sungai Bengawan Solo, UNS Pastikan Korban Punya Masalah Kejiwaan

Mahasiswi UNS Loncat Sungai Bengawan Solo Ditemukam Tewas, Disebut Punya Ganggungan Kejiwaan

Mahasiswi Asal Temanggung Terjun di Sungai Bengawan Solo, Korban Diduga Terbawa Arus Sungai

Realisasikan 1,7 Juta Pekerja Migran Terampil, Kementerian P2MI MoU Bareng UNS

BEM UNS Solo Demo 100 Hari Prabowo, Soroti Kebijakan Pemangkasan Anggaran

UNS Lantik Hartono Jadi Rektor Definitif

UNS Kehilangan Pemasukan Rp 40 Miliar Hapus UKT Golongan 9

UNS Berikan Bantuan Rp 60 Juta untuk Mahasiswa Asal Palestina

Rektor UNS Irit Bicara setelah Diperiksa 7,5 Jam oleh Kejati Jateng
