Dinkes Solo Tetap Jalankan Perintah Gibran Kebut Vaksinasi Corona di Bulan Puasa


Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau vaksinasi corona Pedagang Pasar Gede. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah, tetap menjalankan program vaksinasi COVID-19 selama bulan Ramadan.
Program vaksinasi tersebut merupakan salah satu program 100 hari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka untuk mempercepat bangkitnya ekonomi di Solo.
Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, program vaksinasi di Solo tetap berjalan meskipun saat ini sudah masuk bulan suci Ramadan. Untuk vaksinasi corona pada bulan Ramadan setiap harinya dijadwalkan ada 4.000 sampai 4.500 orang penerima vaksin Sinovac.
"Sejak hari pertama Ramadan ada Selasa kemarin kami menargetkan agar kelompok-kelompok masyarakat di tahap kedua bisa semakin banyak yang disasar," kata Ning, Rabu (14/4)

Dikatakannya, untuk sasaran vaksinasi pada bulan Ramadan ini menyasatblayanan public dan lansia. Selain itu, juga pedagang pasar tradisional yang sebagian mengikuti dosis kedua.
"Rencananya vaksinasi tahap kedua ini kami targetkan selesai pada bulan Juli mendatang," tutur dia.
Agar target tersebut bisa terwujud, lanjut dia, bulan puasa ini semua vaksinasi tetap berjalan sesuai dengan jadwal. Terlebih Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan vaksinasi ini tidak membatalkan puasa.
"Masyarakat tidak perlu khawatir vaksinasi tidak membatalkan puasa Ramadan," tutur dia.
Ia mengatakan untuk penyuntikan vaksin dilakukan di 39 fasilitas kesehatan (faskes) di Solo. Untuk vaksinasi di Solo masih menggunakan vaksin Sinovac.
"Vaksinasi corona di Solo menggunakan vaksin Sinovac. Kami belum pernah mendapatkan dapatkan vaksin AstraZeneca," ucap dia.
Ia juga mengimbau pada lansia yang belum mendapatkan vaksin segera mendaftar secara online atau mendaftarkan melalui kelurahan dengan membawa surat keterangan asal domisili dan KTP.
"Jika warga yang mendaftar punya KTP Solo, saya rasa akan langsung dapat vaksin corona," pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
