Dinas Pertanian Jawa Barat Bantah Selewengkan Benih Jagung

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 01 Agustus 2017
Dinas Pertanian Jawa Barat Bantah Selewengkan Benih Jagung

Pengolahan benih jagung sebelum distribusi ke petani (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Bantuan benih jagung untuk para petani di Jawa Barat diduga tidak sesuai dengan jenis dan varietasnya. Hal itu mengemuka dalam pemberitaan sejumlah media di Jawa Barat.

Indikasinya para petani justru menerima benih jagung yang berbeda dengan provinsi lain di Indonesia.

Atas tudingan penyelewengan itu, Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Jawa Barat langsung melakukan klarifikasi. Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Ibrahim Syaf memastikan tidak ada penyelewengan bantuan benih jagung.

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Jabar Ibrahim Syaf di Cianjur, Selasa (1/8), mengatakan Cianjur menerima bantuan benih jagung dari provinsi dan dilaporkan telah terjadi penyelewengan untuk dua kecamatan, sehingga pihaknya melakukan klarifikasi.

"Dua kecamatan yang diisukan terjadi penyelewengan adalah Kecamatan Naringgul dan Cibeber. Setelah di klarifikasi ternyata masih dalam proses pengiriman, bukan diselewengkan," katanya.

Dia menuturkan, bantuan benih jagung untuk Cianjur tersebut akan dilanjutkan karena dipilihnya wilayah tersebut terutama wilayah selatan karena permintaan kelompok tani.

"Kami berangkat dari pengajuan kelompok tani, baru kami memberikan bantuan. Meskipun adanya isu penyelewengan, bantuan tidak akan terganggu dan tetap berjalan," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Cianjur Mamad Nano membantah dugaan penyelewengan bantuan bibit jagung yang bersumber dari APBN itu. Hasil pertemuan dengan dinas provinsi, penyuluh dan distributor, tidak ditemukan penyelewengan hanya keterlambatan pendistribusian.

Menurut dia, beberapa kelompok tani telah mendapatkan bantuan dari total bantuan benih sebesar 20.213 kilogram, baru 9.373 kilogram yang telah disalurkan. Kecamatan yang telah dikirim beberapa seperti Kecamatan Cidaun, Sukanagara, Sindangbarang, Cibinong dan Kecamatan Tanggeung.

"Kami sudah melakukan pendataan dan verifikasi dengan petugas dan pengusaha, hasilnya semua masih dalam proses. Kalau ada penyimpangan berarti pengusaha distributor yang merugi tapi ini belum dibayar karena pembayaran biasanya dilakukan setelah semua terdistribusi," katanya.(*)

Sumber: ANTARA

#Jawa Barat #Petani #Mafia Pangan #Swasembada Pangan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Temuan bahwa sumber air Aqua di Subang berasal dari sumur bor, bukan mata air pegunungan sebagaimana diklaim, merupakan persoalan serius.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Dewan Gerindra Desak BPKN Selidiki Temuan Sumber Air Aqua dari Sumur Bor di Subang
Indonesia
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Jika terbukti ada pelanggaran terhadap prinsip kejujuran dan perlindungan konsumen, ia mendesak agar langkah tegas segera diambil.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 23 Oktober 2025
Pabrik Air Kemasan Pakai Sumur Bor, Badan Perlindungan Konsumen Diminta Turun Tangan
Indonesia
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Ancaman tersebut tidak pandang bulu, bahkan termasuk kepada Sekretaris Daerah, Kepala Badan Pengelola Keuangan, hingga Kepala Badan Pendapatan Daerah jika terbukti melanggar.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Gubernur Jawa Barat Bakal Pecat Pejabat Sembunyikan Data Deposito Rp 4,17 Triliun
Indonesia
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Amran mengaku optimistis tren itu akan terus tumbuh, terutama karena pemerintah tengah menggencarkan program cetak sawah baru seluas tiga juta hektare.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Menteri Amran Klaim Petani Muda Hasilkan Pendapatan Rp 20 Juta Per Bulan
Berita Foto
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Anggota Dewan Pengawas LKBN Antara, Ariawan menjalani Sidang Promosi Doktor, dengan judul disertasi "Implementasi Kebijakan Digitalisasi Informasi: Studi Efektivitas Sistem Aplikasi SRIKANDI Di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia", yang digelar terbuka di Kampus Universitas Prof Dr Moestopo Beragama, Jakarta, Sabtu (18/10/2025).
Didik Setiawan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Anak Petani Raih Gelar Doktor Disertasi Kupas Sistem Aplikasi SRIKANDI DPR
Indonesia
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Target swasembada tidak akan tercapai tanpa adaptasi iklim di sektor pertanian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPR Sebut Swasembada Pangan Cuma Omong Kosong Tanpa Hal Ini
Indonesia
Kepala Bapanas Amran Janjikan Semua Pulau di Indonesia Swasembada Pangan
Kebijakan pangan ke depan difokuskan pada peningkatan kemandirian pangan di tingkat pulau agar distribusi dan harga pangan lebih stabil di seluruh wilayah Indonesia
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Kepala Bapanas Amran Janjikan Semua Pulau di Indonesia Swasembada Pangan
Indonesia
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) mengobservasi seekor macan tutul itu ke Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Langkah Selanjutnya Setelah Seekor Macan Tutul Dievakuasi dari Hotel di Bandung
Berita Foto
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Sejumlah aktivis dan petani menyampaikan paparan pada audiensi bersama Pimpinan DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/9/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Audiensi Petani dengan DPR dan Pemerintah Bahas Reforma Agraria
Berita Foto
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Ratusan petani Indramayu yang tergabung dalam Serikat Tani Indramayu menggelar aksi di depan Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (24/9/2025). Memperingati Hari Tani Nasional, para petani Indramayu menggelar aksi di depan gedung Kementerian Pertanian untuk menuntut perbaikan irigasi serta modernisasi pertanian di Indramayu Barat. Hari Tani Nasional diperingati setiap 24 September untuk mengenang lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, tonggak penting reformasi agraria yang menegaskan prinsip “tanah untuk rakyat.” Meski petani disebut tulang punggung bangsa, kenyataannya hingga kini banyak yang hidup dalam kemiskinan struktural dan minim akses terhadap lahan, pupuk, teknologi, maupun pasar. Karena itu, Hari Tani terus menjadi momentum perjuangan menuntut keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Didik Setiawan - Rabu, 24 September 2025
Aksi Hari Tani Nasional, Petani Indramayu Tuntut Perbaikan Irigasi dan Modernisasi Pertanian
Bagikan