Dinas Pertanian Jawa Barat Bantah Selewengkan Benih Jagung


Pengolahan benih jagung sebelum distribusi ke petani (ANTARAFOTO/Basri Marzuki)
MerahPutih.Com - Bantuan benih jagung untuk para petani di Jawa Barat diduga tidak sesuai dengan jenis dan varietasnya. Hal itu mengemuka dalam pemberitaan sejumlah media di Jawa Barat.
Indikasinya para petani justru menerima benih jagung yang berbeda dengan provinsi lain di Indonesia.
Atas tudingan penyelewengan itu, Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Jawa Barat langsung melakukan klarifikasi. Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Ibrahim Syaf memastikan tidak ada penyelewengan bantuan benih jagung.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Pertanian Jabar Ibrahim Syaf di Cianjur, Selasa (1/8), mengatakan Cianjur menerima bantuan benih jagung dari provinsi dan dilaporkan telah terjadi penyelewengan untuk dua kecamatan, sehingga pihaknya melakukan klarifikasi.
"Dua kecamatan yang diisukan terjadi penyelewengan adalah Kecamatan Naringgul dan Cibeber. Setelah di klarifikasi ternyata masih dalam proses pengiriman, bukan diselewengkan," katanya.
Dia menuturkan, bantuan benih jagung untuk Cianjur tersebut akan dilanjutkan karena dipilihnya wilayah tersebut terutama wilayah selatan karena permintaan kelompok tani.
"Kami berangkat dari pengajuan kelompok tani, baru kami memberikan bantuan. Meskipun adanya isu penyelewengan, bantuan tidak akan terganggu dan tetap berjalan," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Cianjur Mamad Nano membantah dugaan penyelewengan bantuan bibit jagung yang bersumber dari APBN itu. Hasil pertemuan dengan dinas provinsi, penyuluh dan distributor, tidak ditemukan penyelewengan hanya keterlambatan pendistribusian.
Menurut dia, beberapa kelompok tani telah mendapatkan bantuan dari total bantuan benih sebesar 20.213 kilogram, baru 9.373 kilogram yang telah disalurkan. Kecamatan yang telah dikirim beberapa seperti Kecamatan Cidaun, Sukanagara, Sindangbarang, Cibinong dan Kecamatan Tanggeung.
"Kami sudah melakukan pendataan dan verifikasi dengan petugas dan pengusaha, hasilnya semua masih dalam proses. Kalau ada penyimpangan berarti pengusaha distributor yang merugi tapi ini belum dibayar karena pembayaran biasanya dilakukan setelah semua terdistribusi," katanya.(*)
Sumber: ANTARA
Bagikan
Berita Terkait
Dapat Pagu Anggaran Rp 40 Triliun, Mentan Teruskan Program Cetak Sawah Buat Swasembada Pangan

Kereta Khusus Pedagang dan Petani Segera Meluncur, Jam Operasional Sedang Dikaji

Kesejahteraan Petani Tidak Terpengaruh Penurunan Harga Beras Menurut Menteri Pertanian

4 Provinsi Bakal Dipilih Jadi Tempat Swasembada Pangan, Air dan Energi, Rp 8 Triliun Buat Cetak Sawah Baru

Pemerintah Amankan Pakaian Bekas Balpres Senilai Rp 112 Miliar

Petani Tebu Menjerit, Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang Nilai Capai Ratusan Miliar Rupiah

Jawa Barat Masih Jadi Pilihan Investasi Terbesar di Indonesia

[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi
![[HOAKS atau FAKTA]: Wakil Ketua DPRD Ono Surono Didemo Massa karena Ingin Pecah Jabar Jadi 5 Provinsi](https://img.merahputih.com/media/a5/e1/a3/a5e1a36849af63eb0bc8bbcdc8846fc6_182x135.png)
3 Orang Meninggal di Pesta Rakyat Syukuran Pernikahan Putra Dedi Mulyadi dengan Wabup Garut

Kementan Klaim Indonesia Sudah Swasembada Daging dan Telur Ayam, Sapi Masih Impor
