Dilema Relawan Palang Hitam


Beberapa relawan Palang Hitam sedang berkumpul di kantor relawan Palang Hitam, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jl KS Tubun Nomor 1, Jakarta Pusat, Senin (26/10). (Foto: MP/Fachruddin Chali
Merahputih Megapolitan - Malang betul kisah para relawan Palang hitam di pemerintah provinsi DKI Jakarta yang selama ini berjumlah 48 orang. Banyak kisah, duka cita yang mereka ceritakan kepada merahputih.com saat disambangi di kantornya di Kantor Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jl KS Tubun Nomor 1. Jakarta Pusat. Senin (26/10)
Banyak kisah yang membuat para relawan ini harus berurusan dengan pihak berwajib. Meski tugas mereka hanya mengambil jenazah. Namun untuk kasus korban pembunuhan dan tawuran atau pengeroyokan, mereka sering menemui dilema dilapangan.
"Kasus tawuran warga sama anak sekolah. Ada korban meninggal, pas kita mau bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) ditengah jalan mobil kita dibegal sama keluarga korban, mobil sudah dikepung dan diarahkan, mereka minta mayatnya dibawa pulang langsung ke rumah, nggak boleh dibawa ke RSCM, sementara polisi nyuruh langsung dibawa ke RSCM," tutur Ambar. Salah seorang relawan Palang Hitam.
Relawan Palang hitam dari dulu hingga sekarang hanya berjumlah sebanyak 48 orang personil. 6 orang wanita, sisanya 42 lelaki. Ketika mereka bertemu dengan kasus-kasus yang menyeret mereka dengan persoalan hukum. Kekompakan mereka sesama relawan pun terbangun.
"Akhirnya kita di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sama polisi. Diinterogasi, disangkanya kita nerima duit dari keluarga, padahal kita di kalungin celurit sama keluarga korban, ya kita ceritain aja apa adanya. Akhirnya kita dilepas," pungkas Ambar. (aka)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Gratiskan Sewa 2 Bulan, UMKM Berebut Tempati Blok M Hub

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Tunggu Keputusan DPRD DKI Terkait dengan Tunjangan Rumah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Resmikan Halte Senen yang Rusak Parah saat Kerusuhan, Senin (8/9)

Pramono Kasi Target ke Atlet Jakarta, Raih Juara Umum PON 2028

Pramono Tegaskan Perubahan Status PAM Jaya Jadi Persoda demi tak Beratkan APBD

DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Astrid Kuya Ceritakan Penjarahan Rumahnya, Banyak Anak Sekolah Ikut
