Dikritik Keras Oposisi, Begini Pembelaan Luhut Pandjaitan Soal Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan (kiri). Foto: MP/Ponco
MerahPutih.Com - Suara keras pihak oposisi terkait tudingan pemborosan anggaran dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali ditanggapi Luhut Binsar Pandjaitan. Menko Kemaritiman ini menjelaskan bahwa pemerintah justru berhemat dalam menggunakan anggaran untuk pertemuan tersebut.
Sebagaimana diketahui pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali menelan biaya sekitar Rp855,6 miliar.
"Dari total pagu anggaran yang dialokasikan APBN 2017/2018 itu, sampai hari ini kami menggunakan sekitar Rp566 miliar. Jadi kami betul-betul menghemat yang tidak perlu," kata Luhut dalam konferensi pers persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di Nusa Dua, Bali, Senin (8/10).
Selaku Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-WB, Luhut Pandjaitan menjelaskan bahwa anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk mengembangkan infrastruktur di Bali diantaranya perluasan apron Bandara Ngurah Rai dan pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, serta untuk menyambut para tamu dan delegasi.

Pengembangan infrastruktur itu disebut Luhut sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan sektor pariwisata Bali dan mengurangi kepadatan lalu lintas.
"Dengan membangun underpass, sekitar 40 persen kepadatan lalu lintas berkurang," kata Luhut.
Sementara perluasan apron bandara akan meningkatkan jumlah wisatawan dan tingkat hunian hotel di Bali dari sekitar 60 persen menjadi 70-80 persen.
Kehadiran peserta Pertemuan Tahunan IMF-WB yang mencapai 34.223 orang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan menambah devisa yang masuk ke dalam negeri.
Sebagaimana dilansir Antara, menurut perhitungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dampak ekonomi secara langsung diperkirakan senilai Rp5,9 triliun untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yaitu underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana dan tempat pembuangan akhir sampah Suwung serta biaya operasional.
Sementara itu, diharapkan para tamu dan delegasi akan "menyumbang" devisa ratusan triliun rupiah untuk kebutuhan dan akomodasi mereka selama perhelatan yang diselenggarakan pada 8-14 Oktober 2018.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Habiburokhman: 300 Pengacara Bakal Dampingi Amien Rais
Bagikan
Berita Terkait
Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia

Dicalonkan jadi Dubes Jepang, Adik Luhut Tekankan Kerja Sama di Bidang Strategis

Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China

Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia

Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!

Luhut Sebut China Tunggu Perpres Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Ingin Segera Joint Study

Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen

Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari

IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja
