Menlu Serukan Krisis Rohingya Harus Terus Jadi Perhatian Publik Internasional


Kegiatan Sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York, Selasa (25/9) (Kemlu RI)
MerahPutih.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa krisis Rohingya perlu terus menjadi perhatian publik internasional.
“Tugas kita bersama adalah untuk memastikan bahwa dunia internasional tetap memberikan perhatian bagi Rohingya," kata Menlu saat berbicara dalam High-Level Side Event on Rohingya Crisis di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, (22/9).
Baca Juga:
Warga Rohingya Yang Sempat Terdampar di Pantai Aceh Bakal Dibawa ke Pekanbaru
Dikutip dari Antara, Menlu Retno menekankan tiga hal utama yang perlu dilakukan masyarakat internasional, yakni pertama, menciptakan situasi yang kondusif bagi kepulangan masyarakat Rohingya; kedua, memastikan perlindungan keamanan dan keselamatan masyarakat Rohingya di kamp-kamp pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh; serta ketiga, mendorong perdamaian dan rekonsiliasi nasional di Myanmar.
Dia pun menggarisbawahi pentingnya peran yang dapat dimainkan ASEAN untuk mengembalikan perdamaian dan stabilitas di Myanmar.
“Indonesia, dalam hal ini, berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam mencari solusi yang berkelanjutan untuk penanganan isu Rohingya,” tutur Retno.
Mengedepankan kolaborasi dan tanggung jawab bersama untuk mengatasi krisis Rohingya juga merupakan hal utama yang diangkat oleh sejumlah pembicara dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Pemerintah Tarik Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Laut Bireun
Indonesia merupakan salah satu co-host pertemuan High-Level Side Event on “Rohingya Crisis" yang diselenggarakan bersama dengan Bangladesh, Kanada, Gambia, Arab Saudi, Turki, Inggris, AS, dan Uni Eropa.
Lebih dari 700.000 Muslim Rohingya melarikan diri dari tempat tinggal mereka di Rakhine State, Myanmar, ke negara tetangga Bangladesh karena tindakan keras militer Myanmar.
PBB menyebut tindakan tersebut sebagai genosida. Myanmar menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional di Den Haag atas kekerasan tersebut.
Di lain pihak, Myanmar membantah adanya genosida dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk merespons gerilyawan yang menyerang pos polisi. (*)
Baca Juga:
Dipindah ke Medan, Pengungsi Rohingya di Aceh Tinggal 10 Orang
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Evaluasi Perlindungan Diplomat dan Staf KBRI

Staf KBRI Tewas Ditembak di Peru, Kemenlu Sebut akan Diautopsi di Lima lalu Dipulangkan

Kemenlu Tanggapi PBB Terkait dengan Unjuk Rasa, Ikuti Arahan Presiden

Diplomat Zetro Ditembak Usai Ambil Uang di ATM, Belum Terindikasi Ada Intimidasi

Buntut Tewasnya Zetro Purba, Kemlu Diminta Segera Perbaiki Sistem Keamanan dan Lindungi Diplomat Indonesia di Seluruh Dunia

Menlu Perintahkan Dubes RI di Peru Persiapkan dan Bantu Proses Pemulangan Jenazah Diplomat Zetro

Diplomat RI Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak Saat Bersepeda di Peru

Pidato Perdana Prabowo di PBB Diyakini Bakal Pertegas Peran Indonesia sebagai Penentu Arah Peradaban Global

Indonesia Siapkan Isu Palestina sebagai Prioritas Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB
