Dibanding Pulau Sampah, Pramono Pilih Bangun PLTS di Kepulauan Seribu
Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Foto: MerahPutih.com/Ponco
MerahPutih.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menyambut baik wacana untuk menjadikan Pulau Seribu sebagai pulau sampah.
Pasalnya, sampah di Jakarta tidak hanya bisa di tampung di Bantar Gebang. Meski begitu, Pramono meminta agar rencana tersebut tidak merusak lingkungan hidup.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi berencana untuk menjadikan pulau-pulau di Kepulauan Seribu sebagai pulau sampah.
"Gagasan yang baik tentunya memang perlu dipikirkan. Yang paling penting adalah betul-betul kalau dijalankan tidak mengganggu ekosistem," ujar Pramono usai berdialog dengan warga Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat (8/11).
Baca juga:
Pompa Pengendali Banjir Jakarta Sering Rusak Akibat Sampah Ban dan Celana Jins
Untuk itu, mantan Menteri Sekretaris Kabinet ini mendorong dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS).
"Sudah waktunya pembangkit listrik tenaga sampah dilakukan," ujarnya.
Nantinya, jelas Pramono, di pulau-pulau yang dijadikan pembuangan akhir sampah harus dari awal dipersiapkan untuk menjadi PLTS. Ia pun mengambil contoh pulau-pulau di Jepang yang merubah sampah menjadi listrik.
Baca juga:
10% Pompa Kontrol Banjir Jakbar Rusak Terlilit Sampah Celana Jeans
Meski ada yang ditimbun menjadi daratan, sebagian lain ada yang dijadikan sebagai sumber pembangkit listrik.
"Sehingga ada listrik yang ada di pulau seribu ini yang berasa betul-betul dari sampah. Kalau itu bisa dijalankan, menurut saya gagasan ini ideal banget," tukasnya. (Pon)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Warga Rorotan Terancam ISPA Gara-Gara 'Air Lindi' RDF Plant, Gubernur DKI Pramono Anung Siap Turun Gunung
Operasional RDF Plant Rorotan Diduga Bikin 20 Anak di Cakung Timur Kena ISPA dan Mata Merah
Pramono: Belum Lengkap Jadi Warga Jakarta Kalau Belum Coba Padel, Khususnya Orang Jaksel
Simak Syarat dan Besar Santunan untuk Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Jakarta
6-8 November Jakarta Banjir Rob, Pramono Takut Ini Terjadi
Potensi Banjir Rob 6-8 November, Gubernur Pramono: Mudah-mudah Tidak Bersamaan Banjir Lokal dan Kiriman
Jakarta Siaga 25 Hari Cuaca Ekstrem, Pramono Tetapkan Syarat Modifikasi Cuaca
Pramono Gelar Modifikasi Cuaca Hadapi Cuaca Ekstrem
Pemprov DKI Tanggung Kerugian Akibat Pohon Tumbang, Gubernur Pramono: Kami Bertanggung Jawab Penuh
Besok Malam Suplai Air PAM Jaya 53 Kelurahan Terganggu, Alasan Pramono: Force Majeure