Dianggap Setan dan Dibacakan Asmaul Husna, Mahasiswa Balas Baca Yasin

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 26 September 2019
Dianggap Setan dan Dibacakan Asmaul Husna, Mahasiswa Balas Baca Yasin

Pasukan ‘Asmaul Husna’ yang diterjunkan untuk mengawal aksi di depan Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Kamis (26/9/2019). (MP/Budi Lentera)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Mahasiswa dari berbagai universitas di Surabaya yang berbondong-bondong ke gedung DPRD Jatim untuk melakukan aksi unjuk rasa disambut aparat TNI/Polri 'Asmaul Husna'.

Aparat 'Asmaul Husna' ini terdiri dari unsur polwan dan anggota Marinir TNI-AL. Mereka berada di garis depan, memakai seragam dinas dan mengenakan kerundung berwarna putih.

Baca Juga:

Pasukan Polwan 'Asmaul Husna' Siaga Dinginkan Demo Hari Ini

Lantunan Asmaul Husna pun menggema dari berbagai pengeras suara. Mulai dari pengeras suara milik gedung DPRD Jatim, pengeras suara milik polri termasuk milik Masjid Kemayoran yang lokasinya berada di depan gedung DPRD Jatim, jalan Indrapura Surabaya.

Tak ayal, adanya suara lantunan Asmaul Husna yang begitu keras, membuat suara orasi mahasiswa tak begitu terdengar.

"Kalau kami datang dibacakan Asmaul Husna, maka mereka (polisi) menganggap kami ini setan. Mari kawan-kawan, kita baca bersama-sama surat Yaasin, karena mereka lebih dari setan. Melainkan iblis." teriak Himawan, salah satu korlap aksi.

Pasukan ‘Asmaul Husna’ yang diterjunkan untuk mengawal aksi di depan Gedung DPRD Jatim di Surabaya, Kamis (26/9/2019). (MP/Budi Lentera)

Tak ayal, mahasiswa pun bersama sama membaca surat Yaasin. Sementara Kabag Sumda Polrestabes Surabaya, AKBP Sri Andriyani menegaskan, bahwa Surabaya merupakan kota santri. Dengan diterjunkannya tim khusus yang terdiri dari 3 kompi atau sekitar 300 polwan berkerudung putih ini, diharapkan dapat meredam emosi massa.

Baca Juga

Polisi Ciduk 94 Orang saat Demo Mahasiswa di DPR

"Pasukan khusus ini selama melakukan pengamanan akan membacakan lantunan asmaul husna untuk mendinginkan suasana." ujarnya.

Ini artinya, lanjur Sri Andriyani, polisi menyambut baik kegiatan mahasiwa dalam menyampaikan kegiatan unjukrasa, agar semua sama-sama merasa saudara. (Bud)

Baca Juga

Kapolda Metro: Mahasiswa Ingin Kuasai DPR

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Budi Lentera, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Timur.

#Pasukan Asmaul Husna #Demo Rusuh
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK hanya berwenang melindungi saksi, korban, pelapor, ahli, dan saksi pelaku yang bekerja sama atau justice collaborator.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
17 Aktivis Ditahan Polisi Minta Perlindungan, LPSK Ngaku Punya Wewenang Terbatas
Indonesia
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Gedung tersebut memiliki nilai historis tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Indonesia
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Lebih jauh, ia menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional warga negara
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Nilai Unjuk Rasa Anarkis Bukti Kegagalan Intelijen dan Koordinasi TNI-Polri Akibat Ego Sektoral
Berita Foto
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Aktivitas pekerja menyelesaikan pekerjaan perbaikan gerbang pintu Tol Dalam Kota di Kawasan Pejompongan, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 30 September 2025
Mengintip Perbaikan Bangunan Gerbang Tol Dalam Kota Pasca Demo Rusuh Telan Biaya 80 Miliar
Indonesia
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Menjamin agar kegiatan unjuk rasa dapat dijalankan secara aman, tertib dan tidak mengganggu hak warga negara lainnya
Dwi Astarini - Selasa, 30 September 2025
Kapolri Sebut Polisi di Lokasi Unjuk Rasa bukan untuk Batasi Demokrasi, Deteksi Penyusup yang Memprovokasi
Indonesia
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
KPAI menerima 203 laporan pengaduan melalui Sistem Informasi Sahabat Anak (SIGA) yang memperkuat temuan awal.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 30 September 2025
Puluhan Anak Masih Ditahan Imbas Demo Agustus 2025, KPAI Sebut Ada Indikasi Mobilisasi Anak Secara Masif
Berita Foto
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Massa yang terdiri dari sopir truk tambang dan keluarga mereka serta sejumlah anggota Asosiasi Transporter Tangerang-Bogor (ATTB) melakukan aksi unjuk rasa dengan membakar ban bekas di Kawasan Cigudeg, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/9/2025).
Didik Setiawan - Senin, 29 September 2025
Aksi Unjuk Rasa Sopir Tolak Penghentian Operasional Truk Tambang di Cigudeg Bogor
Indonesia
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Sebelumnya, ada 959 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kerusuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 295 di antaranya anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 26 September 2025
KPAI Sesalkan Polisi Tetapkan Ratusan Anak Tersangka Demo Rusuh Agustus 2025
Indonesia
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Anggota KPAI Sylvana Apituley menyebut anak-anak merupakan korban mobilisasi dan eksploitasi.
Frengky Aruan - Jumat, 26 September 2025
KPAI Minta Polri Bebaskan Anak-anak yang Terlibat Demo Rusuh dan Temukan Dalang Utama
Indonesia
295 Anak Jadi Tersangka Kerusuhan di Jakarta, Diduga Disuruh Senior hingga Terprovokasi Media Sosial
Perspektif perlindungan anak tetap dikedepankan.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
295 Anak Jadi Tersangka Kerusuhan di Jakarta, Diduga Disuruh Senior hingga Terprovokasi Media Sosial
Bagikan