Sempat Dicap Cuma Gertak Sambal, Reshuffle Kabinet Diprediksi Sudah Dekat


Presiden Jokowi. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Reshuffle Kabinet diprediksi akan tetap dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meski wacana sempat menghilang dan dianggap hanya gertak sambal, Presiden diyakini saat ini hanya sedang melakukan kalkulasi politik siapa anggota kabinet yang bakal terdepak.
"Ini hanya menunggu momentum yang tepatnya. Kinerja para menteri belum maksimal karena publik belum merasakan dampak signifikan dari program yang dibuat Pemerintah. Maka tidaklah heran kalau kita melihat bahwa Jokowi terlihat kesal dan marah,” kata Pengamat Politik Wempy Hadir, kepada wartawan di Jakarta, Rabu (15/7).
Baca Juga
Menurut dia, Jokowi sebetulnya sudah mengantongi nama-nama yang akan dicopot dan diganti oleh sosok yang memiliki kemampuan eksekusi seluruh program yang dicanangkan saat kampenya 2019 lalu. Alasannya, lanjut dia, situasi pandemi virus Corona jadi argumentasi Jokowi mencari sosok yang cepat dan cekatan dalam eksekusi program.
Wempy melihat perombakan kabinet yang tak kunjung terealisasi karena saat ini Kepala Pemerintahan ini masih berada dalam bayang-bayang koalisi partai pendukung. Imbasnya, kata dia, dalam melakukan perombakan kabinet Jokowi tidak bisa otonom dan harus terlebih dahulu melakukan komunikasi politik.

“Pengaruh partai koalisi masih sangat besar dalam pemerintahan Jokowi. Kita tahu parpol koalisi juga melakukan manuver politik ketika Jokowi merencanakan reshuffle kabinet,” tutur Direktur Indo Polling Network itu.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Politik dan Sosial Indonesia (Puspolindo) Dian Cahyani menilai, ancaman reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Jokowi hanya sebatas omong kosong, karena hingga kini ancaman tersebut belum terealisasikan.
"Sesuai dengan pernyataan presiden Jokowi 18 Juni lalu, maka harus dilakukan perombakan kabinet. Jangan sekadar mengancam, tapi reshuffle kabinet harus segera dilakukan. Jangan omong doang,” kata Dian Cahyani kepada awak media.
Baca Juga:
Presiden Jokowi, lanjut Dian, harus menepati janjinya untuk melakukan reshuffle terhadap menteri yang dinilai gagal menjalankan tugasnya. Jika tidak, performa kinerja pemerintah akan menurun di masa pandemi ini.
"Beberapa menteri ada yang tenggelam tidak tahu bagaimana kelanjutan program kerja-nya, presiden Jokowi harus benar-benar tegas. Jangan pencitraan aja mau resuffle,“ tutur Dian.
"Sebaliknya, jika presiden melakukan reshuffle akan mendapatkan simpati masyarakat yang sedang kesal dengan kinerja para menterinya. Reshuffle musti dilakukan atas basis kinerja dan data," tutup magister Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana itu. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo: Tunggu Waktunya

Vakumnya Posisi Menpora dan Menko Polkam, Golkar Prediksi Reshuffle Kabinet Akan Ada Tahap Lanjutan

Gibran Tegaskan Reshuffle Kabinet Merah Putih Sudah Diperhitungkan Matang oleh Prabowo untuk Optimalkan Kinerja Pemerintah dan Pelayanan Publik

Copot Sri Mulyani hingga Budi Arie, Pengamat Duga Prabowo Mau Lepas 'Warisan' Jokowi

Pakar Nilai Menteri Baru Harus Berhati-hati dalam Berkomunikasi dan Fokus Pada Program 'Quick Wins'

Dinilai Mengejutkan, IPR Sebut Reshuffle Kabinet Prabowo Fokus pada Ekonomi dan Politik Hukum

Reshuffle Kabinet Dinilai Jadi Sinyal Pergantian 'Gerbong Jokowi' ke 'Wagon Gerindra'

Eks Menpora Dito Bicara tentang Haornas 2025 Usai Kena Reshuffle, Bahas Transformasi Olahraga Indonesia

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Ungkap Sikap Politiknya Usai Kena Reshuffle, Budi Arie: Dukung Langkah yang Diambil Presiden untuk Kepentingan Rakyat dan Bangsa Indonesia
