Parenting

Di Rumah Aja, saatnya Quality Time bersama Anak

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 14 Januari 2021
Di Rumah Aja, saatnya Quality Time bersama Anak

Saatnya menghabiskan quality time bersama anak. (foto: unsplash/jonathan borba)

Ukuran:
14
Audio:

PEMBERLAKUAN pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sejak Senin (11/1) bisa jadi blessing in disguise. Para orangtua bekerja yang kini berkesempatan bekerja dari rumah bisa punya lebih banyak untuk keluarga. Secara otomatis, waktu buat anak pun bertambah.

Sudah pasti anak-anak akan merasakan dampak positif dari kehadiran orangtua di rumah. Kehadiran orangtua dalam kehidupan sehari-hari si kecil akan membangun dan menguatkan mental anak. Jadi bisa dibilang, saat di rumah aja merupakan kesempatan terbaik untuk membangun quality time bersama anak.

BACA JUGA:

Bikin Anak Aktif di Dalam Rumah

Seperti dilansir Parents, orangtua bisa menghabiskan waktu bersama anak dengan menerapkan parenting meditation. Metode itu mengharuskan orangtua memusatkan perhatian penuh pada anak, mendengarkan, dan memahami mereka. Itu berarti orangtua harus memutuskan hubungan dengan gawai, TV, maupun hal lain yang mengalihkan perhatian.

Kapankah saat paling tepat menerapkan parenting meditation? Berikut Merahputih.com berikan cara terbaik membangun waktu berkualitas dengan si kecil.

1. Manfaatkan waktu sebelum tidur

Sebelum tidur, temanilah si buah hati. (foto: pixabay/smpratt90)

Meski hanya sebentar, waktu sebelum tidur merupakan kesempatan emas untuk orangtua dan anak. Ada banyak yang bisa dilakukan bersama buah hati. Mulai dari menemani mereka membersihkan gigi, wajah, dan kaki di kamar mandi hingga mengantarkan mereka ke tempat tidur.

Manfaatkan juga waktu sebelum tidur untuk mengobrol sebentar bersama anak. Tanyalah hal-hal berkesan yang mereka alami di hari itu. Kamu juga bisa membacakan dongeng atau mengajak anak berdoa. Ingat, kuncinya ialah fokus pada anak, jangan malah memikirkan pekerjaan esok hari atau mau masak apa besok untuk sarapan.


2. Makan malam bersama

Makan malam bersama amat berarti buat si kecil. (foto: pixabay/skeeze)

Luangkan waktu untuk makan malam bersama si kecil. Bagi anak, berkumpul saat makan malam bisa menjadi hal yang istimewa. Kamu bisa ajak anak menyiapkan makan malam bersama.

Saat makan bersama, orangtua dan anak bisa mengobrol dan berbagi cerita. Orangtua bisa menanyakan perasaan anak hari itu. Jika ia memiliki masalah, bantulah ia untuk menyelesaikannya. Namun ingat, orangtua hanya memberi saran solusi ya. Bukan mendikte. Berikan kepercayaan dan waktu bagi anak menyelesaikan masalah mereka sendiri.


3. Ikut bermain

Luangkan waktu di akhir pekan untuk bermain bersama. (Foto: pixabay/rudyandersen)

Jarang bermain bersama anak? Inilah saatnya bermain bersama si kecil. Ketika harus diam di rumah saja, bukan berarti anak-anak akan mager. Bisa jadi mereka justru amat aktif.

Bermain bersama si kecil akan mematahkan anggapan anak bahwa orangtua cuma memerintah. Ketika bermain bersama, anak akan menumbuhkan kepercayaan dan kasih sayang kepada orangtua, begitu juga sebaliknya.

4. Melibatkan anak dalam pekerjaan domestik

Membersihkan rumah bersama anak juga membangun kedekatan. (foto: momfiles)

Jangan ragu melibatkan anak dalam kegiatan domestik. Mencuci kendaraan, menyiram tanaman, atau membersihkan rumah memang harus dilakukan. Bahkan, orangtua bisa memanfaatkan watu bersih-bersih sebagai cara untuk membangun kedekatan. Ajak si kecil untuk melakukan hal-hal sederhana seperti membereskan mainan, mengelap meja, dan menyiram tanaman.

Penting dicatat bahwa orangtua harus fokus pada anak, bukan pada diri sendiri. Jadi jangan malah membentak anak kalau ia melakukan kesalahan saat beres-beres rumah. Jika demikian, berarti kamu masih terlalu fokus pada diri sendiri dan emosimu. Justru kesalahan yang ia buat bisa jadi pembelajaran berharga agar anak terus berkembang.

Selain itu, melibatkan anak untuk mengerjakan urusan domestik mengajarkannya tentang kebersihan dan tanggung jawab. Walaupun anak terkadang sedikit sulit untuk menerima arahan dari orangtua, jangan bosan untuk menjawab pertanyaannya dan tetap sabar.(dwi)

#Parenting #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan