Parenting

Bikin Anak Aktif di Dalam Rumah

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 12 Januari 2021
Bikin Anak Aktif di Dalam Rumah

Meski dalam rumah, anak harus tetap aktif. (foto: unsplash/allen taylor)

Ukuran:
14
Audio:

ANAK-anak juga perlu melalukan aktivitas fisik. Bahkan ketika ruang gerak terbatas selama pandemi, orangtua harus kreatif mencari cara agar buah hati bisa tetap aktif. Seperti dilansir ANTARA, Selasa (12/1), dokter spesialis anak Noor Anggrainy menyarankan orangtua mengajak anak dari berbagai rentang usia untuk tetap aktif meski di dalam rumah.

Ia mengatakan anak usia di bawah satu tahun bisa diajak bermain di lantai yang sudah diberi alas dengan durasi 30 menit. Coba lakukan sesi rutin tummy time. Bunda bisa membaringkan si kecil di atas perutnya selama beberapa waktu. Pastikan anak dalam keadaan terbangun dan selalu dalam pengawasan. "Bisa bacakan buku, atau bacakan cerita," kata dia.

BACA JUGA:

Mana Lebih Baik untuk Kesehatan Tubuh, Bersepeda atau Lari?

Sebaiknya juga tidak menahan anak agar diam di satu waktu dalam durasi lebih dari 1 jam, seperti meletakkannya di kereta bayi atau digendong hingga 1 jam.

Hal yang sama juga berlaku pada pemakaian gadget. Hiburan lewat gawai tak dimungkiri memang menggoda agar anak bisa tenang tanpa harus ke luar rumah. Namun, Noor Anggrainy mengingatkan screen time untuk anak di bawah satu tahun tidak direkomendasikan.

kids
Bisa ajak anak membersihkan rumah. (foto: pixabay/stocksnap)

Untuk anak usia 1-3 tahun, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan batas maksimal screen time tidak boleh lewat dari 1 jam. Kamu dapat menggunakannya untuk melakukan panggilan video agar bisa terhubung dengan keluarga yang berjauhan di tengah pandemi COVID-19. "Jangan jadikan screen time, ini yang sering dilakukan, untuk menenangkan anak. Karena anaknya rewel, jadi kita kasih aja begitu tablet atau TV. Itu tidak boleh," tutur dia.

Ia menambahkan anak sebaiknya tidak diajak menonton tayangan saat makan atau 1 jam sebelum tidur. Anak harus konsentrasi saat makan sehingga tidak boleh ada interaksi lain dari luar. Sementara itu, screen time sebelum tidur dapat menyulitkan anak untuk tidur nyenyak.

"Orangtua harus jadi contoh. Hal yang paling penting libatkan anak dalam aktivitas rumah sehari-hari. Ini bisa menjadi aktivitas fisik dalam keadaan mungkin rumah yang tidak mumpuni untuk kegiatan anak yang suka berlari-lari,"ujarnya.

Batita direkomendasikan untuk aktif bergerak sekitar 180 menit per hari. Anak-anak yang sudah bisa berjalan dan berlari dapat diajak bermain lempar bola atau sekadar menggambar hingga bermain masak-masakan.

kids
Libatkan anak dalam berkebun. (foto: unsplash/jonathan borba)

Anak usia 3-6 tahun yang sedang melewati masa prasekolah bisa beraktivitas lebih berat ketimbang umur-umur sebelumnya, seperti naik sepeda. Manfaatkan ruang di dalam rumah atau halaman di depan rumah.

Bila tidak ada ruangan yang mumpuni untuk bermain sepeda, kamu bisa mengajak anak untuk bercocok tanam sebagai alternatif. "Sekarang ada kan media hidroponik, kita bisa bercocok tanam. Ajak anak bantu-bantu membersihkan rumah, menyapu. Namun, jangan berharap itu akan bersih. Setidaknya anak tahu bahwa dia ada kegiatan untuk aktif," sarannya.

Sementara itu, anak usia sekolah dengan rentang umur 6-12 tahun sebaiknya diingatkan untuk tidak terlalu terlena dengan gawai. Screen time yang direkomendasikan tidak lebih dari 90 menit. Dorong anak untuk menggunakan waktu luang dengan bergerak aktif, misalnya bermain lompat tali atau berolahraga.

Panduan serupa berlaku untuk anak usia remaja, dari 12-18 tahun. Durasi screen time yang direkomendasikan tidak lebih dari 2 jam.(dwi)

#Kesehatan #Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan