Desta tidak Hadir di Sidang Dugaan Tindak Asusila Ketua KPU, Cuma Kirim Wakil


Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU
MerahPutih.com - Pesohor Deddy Mahendra Desta alias Desta, tidak hadir dalam persidangan pemeriksaan dugaan tindakan asusila Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hari ini.
Meski tidak hadir langsung, Desta mengirimkan perwakilannya dalam persidangan yang berlangsung kurang lebih delapan jam itu atau berakhir sekitar pukul 17.15 WIB.
"Desta enggak datang, diwakili," kata Aristo Pangaribuan, kuasa Hukum pengadu atau korban, kepada media di Kantor DKPP, Jakarta, Rabu (22/5).
Namun, Aristo enggan menyebutkan identitas nama yang hadir mewakili Desta di persidangan. "Saya enggak bisa sebut namanya, tetapi ada perwakilannya," kilahnya.
Baca juga:
Aristo menambahkan pihak terkait lainnya Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos juga tidak hadir dalam persidangan perdana kasus tersebut.
"Untuk Komisioner KPU yang lain, Betty ya, kan tidak datang, maka akan dipanggil lagi semuanya (seluruh pimpinan KPU RI), termasuk Sekjennya karena ini terkait fasilitas," ujarnya, dikutip Antara.
Dia juga enggan menjelaskan secara spesifik dipanggilnya Desta dan Betty sebagai pihak terkait dalam persidangan DKPP hari ini.
"Kenapa mereka dipanggil? Intinya mereka memang terkait. Keywords-nya (kata kuncinya) adalah terkait, dan itu ada hubungannya dengan penyalahgunaan fasilitas jabatan," katanya.
Baca juga:
Digelar Pagi Ini, Sidang Etik Dugaan Pelecehan Ketua KPU Berlangsung Tertutup
Sebelumnya, Ketua DKPP RI Heddy Lugito menjelaskan Desta dan Betty dipanggil sebagai pihak terkait dalam persidangan dugaan kasus asusila yang dilakukan Hasyim Asy'ari. "Mereka (Desta dan Betty) kami panggil," katanya, Selasa (21/5). (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
KPU Sewa Jet Pribadi Rp 90 M Saat Pemilu 2024, Komisi II DPR RI Naik Pitam dan Ancam Bongkar Semua Rincian Penggunaan APBN

KPU DKI Sebut Kursi DPRD Bisa Berkurang Jadi 100, Imbas UU DKJ Baru

Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan

KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

Ijazah Capres/Cawapres tak Ditampilkan ke Publik, Roy Suryo: ini Seperti Beli Kucing dalam Karung

KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung

KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres

Kebijakan KPU Batasi Akses Ijazah Capres/Cawapres, Pengamat Politik: Berpotensi Langgar Keterbukaan Publik

KPU tak Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, Pengamat: Berpotensi Langgar Undang-undang
