Desakan Munaslub Golkar Semakin Menguat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua dari kanan). (ANTARA/Hanif Nashrullah)
MerahPutih.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dinilai tidak merealisasikan visi misi yang diamanatkan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta pada 2017. Desakan untuk kembali menggelar Munaslub pun muncul dari daerah, salah satunya Tolitoli, Sulawesi Tengah.
"Suara Golkar, Suara Rakyat" dimunculkan beberapa tahun lalu. Ia diaktualisasikan dalam visi terwujudnya masyarakat bersatu, berdaulat, modern, damai, sejahtera, adil makmur, beriman dan berakhlak, serta berkesadaran hukum. Lalu, diwujudkan melalui misi pembangunan yang berkeadilan, pemerintahan yang baik dan efektif, berwibawa, demokratis, dan bersih dari KKN.
Baca Juga
"Namun, suara rakyat dan perintah visi misi Golkar yang dipanggulkan di pundak Airlangga itu ternyata hanya fatamorgana, retorika belaka," kata Ketua Golkar Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, Kasir Munding, dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/1).
"Padahal, publik menunggu kebijakan dan manuver radikal, paling tidak tampakkan bahwa era kepemimpinan hasil Munaslub 2017 itu beda dengan pendahulunya,” tegasnya.
Dia menyatakan demikian karena Partai Golkar selalu meraih capaian yang menggembirakan dalam beberapa pemilihan umum (pemilu), sebagai buah atas kepekaan pada segala masalah masyarakat. Namun, citra Golkar belakangan ini dinilainya terus menurun di tangan Airlangga Hartarto.
"Golkar tidak lagi aspiratif, sejumlah kebijakan kerap keluar dari cita-cita, tak terkecuali pemberantasan tabiat KKN, lantaran terjerumus dalam kerja-kerja oligarki asing yang terbiarkan mengangkangi, mengeksploitasi, mengeruk kekayaan alam sebagai sumber kehidupan rakyat hingga ke pelosok desa," bebernya.
Baca Juga
Dana Iklan Politik Telan Rp 243 Miliar, Elektabilitas Airlangga Tetap Nyungsep
Kasir pun sependapat dengan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang menilai Airlangga mengkhianati Tujuh Janji Golkar Bersih. Ketujuh janji itu adalah bersih KKN dan kasus hukum lainnya serta bersih dari konflik internal yang berlarut-larut.
"Menyaksikan realitas ini, kapasitas saya sebagai pimpinan Kecamatan Dondo sangat risau dengan elektabilitas Golkar dan kepemimpinan Ketum Airlangga yang hari ini terjun bahkan semakin memburuk," ujarnya.
“Oleh karena itu, demi keselamatan bangsa, khususnya Kabupaten Tolitoli, saya berharap, Golkar Tolitoli segera mendorong Munaslub guna kembalikan suara rakyat dari belenggu oligarki itu,” sambungnya.
Menurut dia, Munaslub diperlukan untuk mencari figur ketua umum baru yang dapat mengembalikan marwah dan citra Partai Golkar.
"Pada dua tahun terakhir, citra 'bau' Golkar tidak ada penyembuhan, malah eksistensinya tambah rusak. Belum lagi partai ini masih distigmakan sebagai partai korup karena terindikasi dikendalikan para oligarki yang memanfaatkan legitimasi partai bagi 'syahwat pundi' mereka bukan untuk kesejahteraan masyarakat seperti diamanatkan visi misi Golkar," tutup Kasir. (Pon)
Baca Juga
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Pembahasan Tarif Ekspor ke AS Belum Rampung, Airlangga Ingin Beberapa Komoditas Nol Persen
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua
Menko Airlangga Malah Senang Emas Sumbang Inflasi Terbesar, Ini Alasannya
Idrus Marham Yakin Bahlil Setia ke Prabowo Meski Dihujat di Media Sosial
Kritik Terhadap Bahlil Lahadalia Dinilai Sudah Kebablasan dan Menyerang Personal Tanpa Berlandaskan Fakta, Golkar Siap Tempur?
Pemerintah Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis, Didukung 3 Pokja
Ketum Bahlil Lahadiala Bagikan 610 Ribu Paket Sembako Peringati HUT Ke-61 Partai Golkar
Golkar Nilai Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Sebagai Hal Wajar, Era Orde Baru Resmi Dihormati Negara?