Demi Uang, Sejumlah Mahasiswa Rela Jual Plasma Antibodi dan Terinfeksi COVID-19


Sejumlah Mahasiswa Rela Jual Plasma Antibodi dan Terinfeksi COVID-19 (Foto: unsplash/luannhunt)
UNIVERSITAS Brigham Young di Idaho telah melakukan penyelidikan terhadap klaim bahwa beberapa mahasiswanya dengan sengaja mencoba terinfeksi Virus Corona, kemudian menjual plasma antibodi mereka untuk mendapatkan uang tunai.
Terkait hal tersebut, Pejabat di Universitas Brigham Young, mengutuk keras perilaku yang diduga dilakukan oleh para mahasiswa, dan mengumumkan keputusannya untuk menangguhkan siapapun yang tertangkap mencoba untuk tertular virus dengan sengaja.
Baca Juga:
Penelitian: COVID-19 Bisa Bertahan di Layar Ponsel Selama 28 Hari

Universitas saat ini tengah menyelidiki insiden di Kampus, dan telah mendesak para mahasiswanya untuk tidak membuat diri mereka berisiki demi uang, karena risiko itu tidak sebanding dengan imbalannya.
"Kontraksi dan penyebaran COVID-19 bukanlah hal yang ringan, tindakan yang sembrono terhadap kesehatan dan keselamatan pasti akan menyebabkan penyakit tambahan dan hilangnya nyawa," ucap seorang pejabat Brigham Young, seperti yang dikutip dari laman odditycentral.
Pejabat tersebut menambahkan, "Bila para mahasiswa kesulitan, BYU-Idaho siap membantu. jangan memenuhi kebutuhan dengan perilaku yang membahayakan kesehatan atau keselamatan untuk memenuhi kebutuhan."
Baca Juga:
Bill Gates Kecewa Sistem Tes COVID-19 di AS, Ini Penjelasannya

Kantor berita Idaho telah mengidentifikasi beberapa pusat donasi yang membayar untuk plasma antibodi, termasuk satu yang dekat dengan Universitas, yang mengklaim membayar korban COVID-19 USD 100 atau Rp1,4 juta per kunjungan sebagai 'ucapan terima kasih khusus', karena 'menyelamatkan nyawa selama pandemi'.
Sementara itu, lokasi lainnya dilaporkan membayar pendonor plasma antibodi senilai USD 200 atau sekitar Rp2,9 juta untuk setiap dua kunjungan pertama mereka.
Menurut FDA, plasma dari orang yang disembuhkan dari COVID-19 mungkin efektif dalam mengobati COVID-19, manfaat dari produk tersebut diketahui lebih besar dan potensial daripada risiko dari produk tersebut.
Hingga hari selasa kemarin, Universeitas Brigham Young telah mengonfirmasi 119 kasus mahasiswa positif COVID-19 serta 20 kasus karyawan yang positif COVID-19. (Ryn)
Baca Juga:
Penelitian Menyebutkan ASI Bisa Mencegah COVID-19, Ini Penjelasannya
Bagikan
Berita Terkait
Menteri Kehutanan Minta Maaf ke Prabowo, Akui Diajak Main Domino Saat Keluar dari Toilet

BEM Mahasiswa Kembali Geruduk MPR/DPR Besok, Tagih Janji Pemerintah soal 17+8 Tuntutan Rakyat

Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Keren dengan Google Gemini, Lengkap dengan Tips dan Contoh Prompt!

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan

Viral Temuan Lukisan Berlambang PKI di Universitas Mulawarman Samarinda, Ini Penjelasan Pihak Rektorat

Kapolda DIY Bersedia Usut Kematian Mahasiswa Amikom Saat Demo Jika Diminta Keluarga Korban

Jerome Polin Bongkar Praktik Buzzer Berbayar Fantastis dan Misi Rahasia untuk Redam Demo Tunjangan DPR 2025

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

ACAB 1312 Viral usai Tragedi Ojol Tewas Dilindas Mobil Brimob, ini Arti dan Asal-usulnya
