Sains

Demam Bayi Turun dengan Mandi? Ini Kata Dokter Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 08 Juli 2023
Demam Bayi Turun dengan Mandi? Ini Kata Dokter Anak

Memandikan bayi merupakan cara yang lebih alami dan sederhana untuk menurunkan demam. (Foto: Pexels/Pixabay)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT bayi demam, tindakan pertama orangtua untuk menurunkan suhunya adalah membuat bayi merasa nyaman. Namun terkadang, kamu mungkin tidak yakin dengan cara terbaik untuk melakukannya. Atau kamu mungkin mencari cara yang lebih alami dan sederhana untuk melakukannya.

Oleh karena itu, banyak orangtua bertanya, apakah memandikan bayi akan menurunkan demam. Ini adalah metode turun-temurun. Mungkin pernah pula dilakukan oleh orangtuamu.

Pertanyaannya adalah, apakah memandikan bayi ketika demam adalah ide yang bagus? Terlebih lagi, apakah metode ini efektif?

Berikut pendapat dokter anak yang dikumpulkan Parents.com untuk memberi kita wawasan tentang topik ini.

Pertama, orangtua perlu memahami kapan bayi dikatakan demam. Anak-anak dianggap demam jika memiliki suhu lebih dari 38 derajat celcius. Suhu tubuh anak-anak biasanya berfluktuasi sepanjang hari. Puncaknya malam dan menurun seiring berlalunya malam.

Selain mengukur suhu, kamu dapat mengetahui bahwa bayi sedang demam dengan mengamatinya. Anak-anak yang demam akan sering merasa hangat saat disentuh, wajah memerah, nafsu makan berkurang, dan lebih mengantuk atau lebih lelah dari biasanya.

Penting dipahami bahwa meskipun demam mungkin terasa mengkhawatirkan, sebenarnya itu adalah cara tubuh melawan infeksi. Sebagian besar demam tidak berbahaya bagi anak-anak.

Baca juga:

Bolehkah Bayi Minum Susu Kambing?

bayi mandi
Anak-anak dianggap demam jika memiliki suhu lebih dari 38 derajat Celcius. (Foto: Freepik/Rawpixel.com)



Faktanya, menurut National Library of Medicine, hanya satu dari setiap 100 anak yang demam memiliki masalah medis yang memerlukan perawatan dokter. Biasanya, orangtua hanya perlu "menunggu" hingga demamnya reda.

Beralih ke bahasan seputar mandi dan demam. Pada umumnya, mandi tidak berbahaya bagi bayi yang demam, tetapi tidak sepenuhnya jelas sejauh mana efektivitasnya untuk menurunkan demam.

Mandi memang dapat membantu mendinginkan tubuh serta menenangkan dan merelaksasikan bayi, tetapi dalam banyak kasus, mandi tidak menurunkan suhu tubuh untuk jangka panjang.

"Seringnya, mandi tidak menurunkan suhu inti tubuh secara signifikan, tetapi mandi air hangat dapat mendinginkan kulit dan dapat membantu menurunkan suhu sementara saat bayi sedang mandi," kata dokter gawat darurat pediatrik Christina Johns, MD, yang merupakan penasehat medis senior dari PM Pediatric Care, AS.

"Namun, seringnya, mandi dapat membuat bayi lebih relaks dan bisa menenangkan ketika seorang anak sakit," dia menambahkan.

Dokter anak Jeremy Toffle, MD dari Children's Hospital and Medical Center di Omaha, Nebraska, AS mengatakan bahwa mandi dapat menjadi cara yang efektif bagi bayi untuk merasa lebih baik saat demam. Dalam beberapa kasus juga dapat menurunkan demam.

Dia menyarankan orangtua harus selalu menggunakan air suam-suam kuku atau suhu ruangan dan tidak menggunakan air dingin.

Academy of American Pediatrics (AAP) AS memperingatkan orangtua untuk tidak menggunakan kompres es saat mandi atau memandikan anak mereka dengan alkohol. Ini sebenarnya dapat memiliki efek berbahaya pada anak-anak.

Johns menjelaskan mengapa kompres dingin ini tidak direkomendasikan. "Air yang sangat dingin atau mandi es tidak bekerja karena sebenarnya menyebabkan tubuh menggigil, suatu proses yang meningkatkan produksi panas daripada menurunkannya," jelasnya.

Sementara, kompres alkohol menurutnya tidak bekerja dan bisa sangat mengiritasi dan membuat kulit dehidrasi.

Dengan demikian, tidak jelas seberapa efektif mandi dapat menurunkan demam, tetapi Toffle menjelaskan bagaimana mandi berpotensi menurunkan demam.

Baca juga:

Ini nih, Tahapan Bayi Berbicara

memandikan bayi

Orangtua harus selalu menggunakan air suam-suam kuku atau suhu ruangan, bukan air dingin. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)

"Duduk di bak mandi dengan suhu alami lebih rendah dari tubuh sendiri memungkinkan panas yang tercipta di tubuh dilepaskan ke air di sekitarnya," jelasnya.

Cara ini juga mengirimkan sinyal ke pembuluh darah di kulit untuk mulai menyempit, yang dapat meredakan sementara beberapa gejala yang dirasakan saat demam.

Toffle menjelaskan dalam keadaan apa pasiennya merasakan manfaat mandi untuk demam, juga dengan cara seperti apa. "Pasien dapat menggunakan metode ini jika mereka mencari cara nonmedis untuk membantu anak mereka merasa lebih baik," katanya.

Pada bayi dan anak kecil, mandi spons adalah metode yang lebih baik, sementara anak yang lebih besar mungkin duduk di bak mandi atau pancuran air hangat..

Mandi dapat membantu jika bayi kesulitan menelan sesuatu melalui mulut atau muntah selama sakitnya, tambah Toffle. Dia pun menyarankan orangtua yang anak-anaknya tidak banyak membaik dengan obat penurun demam mungkin ingin mencoba mandi air hangat. (aru)

Baca juga:

Waktu yang Tepat Berikan Tomat pada Bayi

#Sains #Anak-anak #Pemandian
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan