Defisit Rp10 Triliun, KUA-PPAS Dikembalikan ke Komisi untuk Dipangkas


Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. MP/Asropih
MerahPutih.com - Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Gembong Warsono mengatakan saat ini komisi-komisi DPRD DKI kembali membahas dokumen Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020.
Lanjut Gembong, pembahasan itu digelar bertujuan untuk memangkas anggaran KUA-PPAS 2020 yang mengalami defisit mencapai Rp 10 triliun.
Baca Juga
RAPBD DKI Defisit Rp 10 Triliun, Sekda Usul Pengurangan Anggaran
"Cuma karena ada defisit 10 triliun, maka pembahasan dikembalikan ke Komisi lagi nih sekarang," kata Gembong saat dikonfirmasi, Senin (25/11).
Setelah selesai memotong anggaran yang defisit, kata Gembong, DPRD DKI baru melaksanakan rapat badan anggaran (Banggar). Tahap selanjutnya anggota dewan akan mengadakan rapat paripurna dalam rangka Penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) KUA-PPAS APBD DKI anggaran 2020.

"Baru nanti selesai di Komisi ini dibawa ke banggar, kemudian kita MoU," papar dia.
Baca Juga
Defisit Rp10 Triliun, PSI Desak Anies Tegas Pangkas Anggaran
Seperti diketahui, setelah pembahasan di komisi-komisi DPRD DKI anggaran KUA-PPAS menyetuh angka Rp 97 triliun, tapi kemampuang anggaran yang dimiliki Pemprov DKI hanya Rp 87,1 triliun. Artinya anggaran rancangan KUA-PPAS tahun mengalami defisit hingga Rp 10 triliun.
"Jadi rencana pendapatan kita di 2020 yang akan datang tadi berdasarkan rapat-rapat Komisi itu terungkap angka 97 triliun. Tapi kemampuan keuangan daerah kita, setelah kita hitung, itu ada di 87 triliun sekian-sekian. Jadi masih ada selisih 10 triliun," kata Ketua TAPD Provinsi DKI Jakarta Saefullah di Gedung DPRD DKI, Kamis (21/11).
Baca Juga
DPRD Desak Pemprov DKI Evaluasi KUA-PPAS yang Defisit Rp 10 Triliun
Adanya defisit Rp Rp 10 triliun, Saefullah mengimbau adanya pengurangan usulan anggaran belanja daerah. Sehingga menurutnya, perlu dipilih mana anggaran belanja yang menjadi prioritas. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Ingatkan Pembangunan Hunian Vertikal Harus Ramah Disabilitas

Tak Hanya DKI Jakarta, DPRD Se-Indonesia Bakal Audiensi ke Mendagri soal Tunjangan Perumahan

DPRD DKI Libatkan 15 Perguruan Tinggi Bahas Perda Kekhususan Jakarta

DPRD DKI Jakarta Ambil Langkah Cepat, Libatkan 15 Perguruan Tinggi dalam Pembahasan Maraton 15 Perda Kekhususan

Pembahasan APBD 2026 DKI Jakarta Ditunda, Menunggu Kepastian Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat

Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih

Pimpinan DPRD DKI Sebut Penurunan Tunjangan Perumahan tak Bisa Sendiri, Harus Bersama Pusat

DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR
