Danantara Larang Bos BUMN Main Golf di Hari Kerja hingga Istri Direksi 'Cawe-Cawe' Urusan Kantor
Ilustrasi - Permainan Golf. (MP/Didik Setiawan)
MerahPutih.com - Badan Pengelola Investasi Danantara mengeluarkan sejumlah kebijakan baru untuk menciptakan budaya kerja profesional dan transparan.
Aturan tersebut meliputi larangan bermain golf bagi pejabat BUMN di hari kerja hingga larangan bagi istri pejabat untuk ikut campur (cawe-cawe) dalam urusan kantor.
"Kantor bukan warisan keluarga. Misalnya, menentukan dekorasi atau acara, itu bukan wewenang keluarga," tegas Dony Oskaria, Chief Operation Officer (COO) Danantara, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/6).
Baca juga:
Danantara Perintahkan Tunda RUPS, Janji Pilih Orang Terbaik Kelola BUMN
Danantara juga melarang direksi berutang budi, menerima tekanan dalam bekerja, atau menggunakan protokol berlebihan seperti ajudan. "Sekarang, direksi BUMN datang rapat tanpa ajudan. Ini budaya kerja baru yang profesional," tambah Dony.
Danantara sendiri adalah badan baru yang mengelola aset fantastis senilai lebih dari 900 miliar Dolar AS di berbagai sektor strategis nasional, termasuk BUMN.
Untuk diketahui, total jumlah perusahaan pelat merah yang berada di bawah kendali Danantara saat ini berjumlah 50 BUMN dan 889 anak perusahaan. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Menkeu Perintahkan Pemda Simpan Duit Lebih di BPD Tidak di Bank BUMN
Prabowo Jadikan WNA Bos BUMN, Pengamat: Bukti Kualitas Pejabat BUMN Sekarang Tidak Kompeten