Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 November 2025
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada

Pesawat Garuda Indonesia. ANTARA/Ahmad Wijaya/am.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia telah menyetujui penyertaan modal senilai Rp 23,67 triliun oleh Danantara melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyampaikan, prioritas utama dalam restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini adalah mempercepat perawatan serta pemeliharaan (maintenance) pesawat agar seluruh armada yang masih berstatus dilarang terbang atau grounded dapat kembali beroperasi pada 2026.

Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny H. Kairupan menegaskan penundaan pengadaan tiga pesawat baru agar perusahaan dapat memprioritaskan perbaikan armada yang sudah ada demi efisiensi.

Glenny mengungkapkan perseroan sebelumnya menandatangani MoU pemesanan empat pesawat. Namun, dari seluruh rencana itu, hanya satu unit yang sudah dibayarkan uang muka. Tiga pesawat lainnya resmi ditunda (dipostponed).

Baca juga:

Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional

"MoU ada empat pesawat, baru satu yang DP. Tiga sisanya kami tunda dulu, karena prioritasnya perbaikan armada,” kata Glenny dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Alih-alih menambah tiga pesawat baru, Garuda memilih menunda ekspansi armada dan memusatkan energi pada perbaikan pesawat yang sudah ada.

Keputusan itu menegaskan arah perbaikan Garuda yang semakin konsisten sejak masuknya skema penyelamatan pemerintah dan BPI Danantara.

Penyelamatan Garuda, kata ia, harus dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.

“Kalau tidak diperbaiki, biaya tetap jalan terus,” ujarnya.

Pihaknya memperkirakan proses pemulihan penuh membutuhkan waktu dua tahun hingga Garuda kembali mencetak laba.

Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia Thomas Sugiarto Oentoro menambahkan seluruh rencana ekspansi saat ini sedang dihitung ulang.

Dengan adanya posisi baru Direktur Transformasi yang dijabat Neil Raymond Mills membuat evaluasi armada dan jaringan rute dilakukan lebih ketat.

“Bukan dibatalkan, tapi sebagian akan kami tunda sampai analisisnya final,” kata Thomas.

#Garuda #Garuda Indonesia #BUMN
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Musim libur natal dan tahun baru ini, Garuda Indonesia hanya dapat mengoperasikan 58 pesawat dari total 72 armada yang dimiliki.
Wisnu Cipto - Kamis, 27 November 2025
Masuk Musim Libur Natal, Hampir Setengah Pesawat Garuda Indonesia Berstatus Grounded
Indonesia
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Menggadaikan aset BUMN berarti menempatkan kepentingan negara dalam posisi yang rentan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
ID Food Berencana Gadaikan Aset, DPR: Jaminan Pinjaman harus Opsi Terakhir, bukan Pilihan Utama
Indonesia
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Hingga 31 Oktober 2025, peningkatan kinerja operasional Pertamina terukur jelas dengan tren positif.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 17 November 2025
Pendapatan Pertamina Tembus Rp 1.127 Triliun, Laba Bersih Rp 54 Triliun
Indonesia
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Penyelamatan Garuda, dimulai dari sektor operasional yang selama ini membebani keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 15 November 2025
Garuda Tunda Pengadaan Pesawat Baru, Prioritasnya Perbaikan Armada
Indonesia
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
residen Prabowo Subianto juga telah mengumumkan rencana memangkas jumlah perusahaan BUMN dari 1.000 perusahaan menjadi hanya 200 perusahaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
BUMN Banyak Masalah, Danantara Siapkan Solusi Ini
Indonesia
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Suntikan dana tersebut akan memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda di Bursa Efek Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Dapat Suntikan Modal 23,67 Triliun, Garuda Indonesia Janji Perkokoh Operasional
Indonesia
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
Kementerian Perdagangan (Kemendag) saat ini sedang membuat peraturan menteri perdagangan (Permendag) mengenai distribusi Minyakita
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 November 2025
Pemerintah Ubah Aturan, Minyakita Hanya Akan Didistribusikan Oleh BUMN
Indonesia
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Langkah ini diklaim menjadi bagian dari strategi jangka panjang GIAA untuk memperkuat dua pilar utama bisnisnya - Garuda Indonesia dan Citilink
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Garuda Indonesia Dapat Suntikan Modal Rp 23,67 Triliun Dari Danantara, Begini Alokasinya
Indonesia
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Perusahaan BUMN sektor konstruksi, PT PP (Persero) Tbk (PTPP), resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
Indonesia
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Danantara saat ini mengelola aset senilai 1 triliun dolar AS atau sekitar Rp 16,57 kuadriliun, sehingga menempatkan Danantara sebagai sovereign wealth fund nomor lima terbesar di dunia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Danantara Optimis Raih Rp 140 Triliun Pada 2025 Dari Dividen BUMN
Bagikan