Kesehatan Mental

Dampak Silent Treatment Ketika Menangani Masalah

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 19 Juli 2021
Dampak Silent Treatment Ketika Menangani Masalah

Malah menambah masalah baru. (Foto: Unsplash/whoislimos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SETIAP orang punya caranya masing-masing dalam menangani masalah. Ada yang menyelesaikan saat itu juga atau mungkin lebih memilih diam dan menghindar, bahkan memutus komunikasi. Sikap ini merupakan bentuk dari silent treatment yang justru malah menambah masalah lho.

Mengutip laman Alodokter, silent treatment adalah ketika seseorang lebih memilih untuk diam dan mengabaikan orang yang sedang berkonflik dengannya. Mereka melakukan ini untuk menenangkan diri dan meredam emosi dalam jangka waktu tertentu. Kebiasaan ini bisa terjadi pada hubungan apa pun, baik dengan pasangan, keluarga, teman atau rekan kerja.

Silent treatment juga muncul sebagai bentuk reaksi ketika seseorang merasa frustasi dalam menghadapi masalah. Begitu sudah terkendali, sikap ini bisa hilang dan orang tersebut bisa diajak kembali berkomunikasi.

Di sisi lain, silent treatment juga bisa menjadi bentuk pelecehan emosional karena pelaku secara sengaja bersikap dingin untuk menghukum dan berharap orang lain meminta maaf padanya. Makanya wajar apabila orang yang mendapatkan silent treatment merasa marah, tidak dihormati, putus asa, self-esteem yang rendah, dan kebingungan.

Baca juga:

5 Cara Mudah Mengatasi Masalah Susah Tidur

Dampak Silent Treatment Ketika Menangani Masalah
Cara tiap orang menyelesaikan masalah berbeda-beda. (Foto: Unsplash/Anh Nguyen)


Jika kejadian ini dialami berulang kali, bisa berkembang menjadi berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan makan, sindrom kelelahan kronis, kecemasan, hingga depresi.

Sebuah penelitian mengungkapkan silent treatment yang terjadi malah cenderung menimbulkan perselisihan karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Maka timbul toxic relationship dan berujung pada ghosting.

Menangani perlakuan silent treatment memang tidak mudah dan butuh kesabaran ekstra. Bahkan kadang kala, kamu perlu mengalah sedikit dan menurunkan ego untuk mencegah dampak buruk dari sikap ini.

Baca juga:

Trik Dasar Agar Pasangan Tak Minta Cerai di Masa Pandemi

Dampak Silent Treatment Ketika Menangani Masalah
Lakukan apa yang kamu suka. (Foto: Unsplash/JESHOOTS.COM)

Tips yang bisa kamu lakukan adalah mengungkapkan apa yang kamu rasakan ketika mendapat silent treatment. Jelaskan pada orang tersebut bahwa sikap seperti ini bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Hal ini justru membuatmu merasa kesepian, frustasi, dan melukai perasaanmu.

Cobalah untuk tetap tenang agar tidak memperburuk situasi. Turunkan ego, minta maaf, dan katakan padanya bahwa kamu tidak akan mengulanginya lagi. Kamu juga bisa fokus dengan diri sendiri seperti melakukan hobi olahraga, bermain musik, atau bermain game bersama teman-teman. (and)

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan