Dampak Silent Treatment Ketika Menangani Masalah


Malah menambah masalah baru. (Foto: Unsplash/whoislimos)
SETIAP orang punya caranya masing-masing dalam menangani masalah. Ada yang menyelesaikan saat itu juga atau mungkin lebih memilih diam dan menghindar, bahkan memutus komunikasi. Sikap ini merupakan bentuk dari silent treatment yang justru malah menambah masalah lho.
Mengutip laman Alodokter, silent treatment adalah ketika seseorang lebih memilih untuk diam dan mengabaikan orang yang sedang berkonflik dengannya. Mereka melakukan ini untuk menenangkan diri dan meredam emosi dalam jangka waktu tertentu. Kebiasaan ini bisa terjadi pada hubungan apa pun, baik dengan pasangan, keluarga, teman atau rekan kerja.
Silent treatment juga muncul sebagai bentuk reaksi ketika seseorang merasa frustasi dalam menghadapi masalah. Begitu sudah terkendali, sikap ini bisa hilang dan orang tersebut bisa diajak kembali berkomunikasi.
Di sisi lain, silent treatment juga bisa menjadi bentuk pelecehan emosional karena pelaku secara sengaja bersikap dingin untuk menghukum dan berharap orang lain meminta maaf padanya. Makanya wajar apabila orang yang mendapatkan silent treatment merasa marah, tidak dihormati, putus asa, self-esteem yang rendah, dan kebingungan.
Baca juga:

Jika kejadian ini dialami berulang kali, bisa berkembang menjadi berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan makan, sindrom kelelahan kronis, kecemasan, hingga depresi.
Sebuah penelitian mengungkapkan silent treatment yang terjadi malah cenderung menimbulkan perselisihan karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan masalah. Maka timbul toxic relationship dan berujung pada ghosting.
Menangani perlakuan silent treatment memang tidak mudah dan butuh kesabaran ekstra. Bahkan kadang kala, kamu perlu mengalah sedikit dan menurunkan ego untuk mencegah dampak buruk dari sikap ini.
Baca juga:

Tips yang bisa kamu lakukan adalah mengungkapkan apa yang kamu rasakan ketika mendapat silent treatment. Jelaskan pada orang tersebut bahwa sikap seperti ini bukan cara yang baik untuk menyelesaikan masalah. Hal ini justru membuatmu merasa kesepian, frustasi, dan melukai perasaanmu.
Cobalah untuk tetap tenang agar tidak memperburuk situasi. Turunkan ego, minta maaf, dan katakan padanya bahwa kamu tidak akan mengulanginya lagi. Kamu juga bisa fokus dengan diri sendiri seperti melakukan hobi olahraga, bermain musik, atau bermain game bersama teman-teman. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
