Dampak Positif Pembangunan 13 Tol Bagi Indonesia


Ilustrasi - Kendaraan melintas di gerbang Tol Pekanbaru-Dumai Seksi 1 di Kota Pekanbaru, Riau. ANTARA FOTO/FB Anggoro/19. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
PENTING bagi Indonesia untuk mempunyai infrastruktur yang memadai dan merata. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melanjutkan penyelesaian pembangunan jalan tol dengan menargetkan 13 ruas jalan tol baru yang akan mulai beroperasi pada akhir 2023.
Hal ini bukan tanpa alasan, tujuannya untuk meningkatkan konektivitas multimoda bagi pelayanan sistem logistik nasional yang lebih efisien untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing. Terdapat 13 ruas baru yang ditargetkan akan beroperasi hingga akhir 2023 adalah Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan seksi 4-6 (28,2 km), Tol Ciawi Sukabumi seksi 2 (11,9 km), Tol Cibitung - Cilincing seksi 4 (7,7 km), Tol Cimanggis - Cibitung seksi 2 (23,01 km), Tol Serpong - Cinere seksi 2 (3,6 km), Tol Sigli - Banda Aceh seksi 5-6 (13,2 km).
Baca Juga:
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Rengat-Pekanbaru Segera Dimulai

Selanjutnya dilanjut Tol Kuala Tanjung - Tebing Tinggi - Parapat seksi 1-2 (38,45 km), Tol Pasuruan - Probolinggo seksi 4A (8,57 km), Tol Jakarta - Cikampek II Selatan paket 3 (31,25 km), Tol Serpong - Balaraja seksi 1B (5,4 km), Tol Kisaran - Tebing Tinggi (47,6 km), dan Tol Binjai - Langsa (26,2km), dan Simpang Indralaya - Prabumulih (64,7 km).
Sebagai negara kepulauan, penting bagi Indonesia untuk mempunyai infrastruktur yang memadai dan merata untuk mendukung mobilisasi dan meningkatkan perekonomian untuk setiap wilayah di Indonesia.
Dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baik mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing negara. Infrastruktur yang baik juga mampu melancarkan distribusi dan mobilitas barang, baik itu operasi saat pengangkutan bahan mentah maupun barang akhir. Waktu yang lebih singkat dan efisien membuat harga produk menjadi kompetitif.
Meningkatnya infrastruktur transportasi di suatu wilayah juga membuat peningkatan sarana dan prasarana menjadi lebih merata. Saat pemerataan berjalan dengan baik, tidak ada lagi yang namanya wilayah tertinggal sehingga kemiskinan di suatu wilayah dapat lebih teratasi. Selain transportasi, infrastruktur komunikasi juga perlu dibenahi. Dengan meningkatkan pembangunan dalam bidang transportasi dan komunikasi, kesenjangan tidak akan terjadi.
Baca Juga:

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan “Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sangat penting adalah transportasi karena merupakan tulang punggung penghubung untuk meningkatkan produktivitas ekonomi dan pengembangan wilayah.”
Johanna Gani menambahkan, “Infrastruktur yang memadai juga memiliki kontribusi sosial dalam hal pendidikan, kesehatan, perumahan, fasilitas rekreasi dan sebagainya sehingga dapat memajukan kualitas hidup dan juga meningkatkan produktivitas pekerja.
“Meskipun tanggung jawab utama ada di pundak pemerintah namun tetap perlu adanya peran aktif dari pihak swasta, para investor dan juga masyarakat untuk mendukung pemerintah dalam rangka mendukung percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia” tutup Johanna. (DGS)
Baca Juga:
Raja Jogja Ungkap Alasan Enggan Melepas Sultan Ground untuk Pembangunan Jalan Tol
Bagikan
Berita Terkait
Komisi D DPRD DKI Jakarta Siapkan Jurus Ampuh Atasi Masalah Infrastruktur dan Lingkungan

Pemerintah Bakal Gelontorkan Rp 630 Miliar Bangun 63 Jembatan Gantung di 2026

Penurunan Tanah Capai 12 Sentimeter Pertahun, Banjir Rob Jadi Ancamanya Masa Depan Indonesia

Kadin Minta Pengusaha Belanda Dukung Proyek Tanggul Laut Raksasa, Punya Pengalaman 5 Abad

Ketergantungan Pada Utang Buat Bangun Infrastruktur Jadi Masalah Indonesia

AHY Peka Luar Biasa Tangkap Arahan, Si Paling Paham Urusan Infrastruktur Sesuai Kemauan Prabowo

Jokowi Dukung Perusahaan Swasta Garap Proyek Infrastruktur Negara

Jalan Penghubung Boulevard BSD City-Gading Serpong Sudah Dibuka, Akses Jadi Lebih Mudah

Kejar Target Cakupan Air Minum di Jakarta, PAM Jaya Kembangkan Infrastruktur Pipa

Tol Semarang-Demak Ditargetkan untuk Beroperasi pada April 2027
