Curhat Kakek Paidi, Suami Korban Pembunuhan Sadis Nenek Suparti


Rumah korban pembunuhan Ny. Suparti (59), di Jalan Tebet Utara I, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Timur. (MP/Bertolomeus Papu)
MerahPutih Kriminal – Segudang duka hingga kini masih membalut keluarga korban pembunuhan sadis Ny. Suparti (59). Tak terkecuali bagi sang suami yang kini ditinggal sang istri, yang sudah menemani hidupnya sejak puluhan tahun lalu.
Paidi, ialah suami korban yang kini berusia 60 tahun. Ia nampak terlihat sedih mengingat kembali istrinya yang telah meninggal dunia. Terlebih, istrinya harus menjadi korban pembunuhan secara sadis di kamar indekost di rumah milik mereka berdua, di Jalan Tebet Utara I, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan.
Kejadian beberapa hari itu masih lekat pada ingatan Paidi. Pada hari Kamis, 3 September lalu, Nenek Suparti terbujur kaku akibat luka yang dideritanya.
"Sedih dan duka, masih membalut di keluarga kami," ujar Paidi saat ditemui merahputih.com, di kediamannya, Jalan Tebet Utara I, Kelurahan Tebet Timur, Jakarta Selatan, Minggu (6/9).
Senada dengan sang kakek, kedua cucu nenek Suparti pun mengatakan, pihak keluarga sangat berharap kasus tersebut segera dituntaskan pihak penegak hukum. Hal itu bisa mengobati keluarga atas kesedihan yang menimpa.
Pasangan suami-istri Nenek Suparti dan kakek Paidi memiliki seorang anak perempuan. Namun, sejak anak semata wayang mereka berkeluarga, mereka hanya tinggal berdua. Sang anak telah tinggal bersama suami.
"Apa lagi yang saya harapkan, anak sudah tak punya, sedangkan istri tercinta sudah pergi untuk selama- lamanya," papar Paidi dengan wajah yang penuh kesedihan.
Tapi Paidi tak ingin selamnya larut dalam kesedihan. Dari dalam hatinya yang paling dalam, ia ingin mengikhlaskan kepergian sang istri. Meski itu sangat berat bagi Paidi. Kehadiran sang istri masih terus membayangi ingatannya hingga saat ini.
Masih lekat di ingatan Paidi, simbah darah yang mengalir dari dalam tubuh istrinya. Ingatan itu membuat Paidi masih trauma. Ia tak bisa membayangkan lagi ketika tusukan benda tajam itu melukai kulit tipis istrinya.
“Dengan rasa berat hati, saya mengiklaskan kepergian istri saya tercinta,” kata Paidi. (gms)
Baca Juga:
Keluarga Minta Pembunuh Nenek Suparti Dihukum Seumur Hidup
Keluarga Yakin Pembunuh Nenek Suparti yang Dulu Tinggal Indekost
Masturo, Nenek 58 Tahun Naik Turun Tangga ke Lantai 11 Rusun Jatinegara
Mengerikan, Kuku Tumbuh dari Telapak Kaki Seorang Nenek
Bagikan
Berita Terkait
Kemenlu Tingkatkan Keamanan Diplomat di Peru, Tempatkan Keluarga Zetro Ke Lokasi Lebih Aman

Tersangka Tim Pengintai Penculikan Kepala Cabang BRI Diringkus di Ungaran

Polisi Bagi 15 Tersangka Pembunuhan Kacab BRI ke 4 Kluster, Ini Peran Masing-Masing

Fakta Terbaru Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI Ilham Pradipta

UGM Nonaktifkan Status Mahasiswa Dwi Hartono Tersangka Otak Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Polisi ‘Pilah’ Peran 15 Tersangka Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Keterangan Antar Pelaku Saling Dicocokkan

Sosok Dwi Hartono, 'Sang Motivator' yang Diduga Jadi Otak Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

15 Orang Jalani Proses Hukum, Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI

Misteri Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih: 15 Pelaku Ditangkap Polisi

Mengejutkan, Ada 'Oknum Aparat' di Balik Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala Cabang BRI
