COVID-19 Meningkat, PMI Kota Yogyakarta Tambah Mesin Plasma Konvalesen
Plasma konvalesen. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - PMI Kota Yogyakarta berencana menambah satu atau dua unit mesin plasma konvalesen untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang mengalami kenaikan signifikan, dalam satu bulan terakhir seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19.
"Karena permintaan sangat banyak, kami sedang berupaya menambah satu atau dua unit mesin. Bahkan, jika memungkinkan menambah lima mesin plasma konvalesen," kata Pengurus Harian PMI Kota Yogyakarta Lilik Kurniawan di Yogyakarta, Sabtu (31/7).
Dalam sehari, ia menambahkan, PMI Kota Yogyakarta menerima puluhan permintaan plasma konvalesen. Sebagai besar dari pasien COVID-19 yang mengalami gejala berat.
Baca Juga:
COVID-19 Indonesia Bertambah 73.284 Kasus, Jateng dan Jatim Penyumbang Terbanyak
Permintaan plasma konvalesen tersebut tidak hanya berasal dari rumah sakit di Kota Yogyakarta, tetapi juga dari berbagai kabupaten, bahkan dari kota lain di Jawa Tengah, seperti Magelang, Klaten, Solo, hingga Semarang.
"Kami juga membantu ke sana. Makanya, kami sedang berusaha menambah mesin plasma untuk meningkatkan layanan," katanya.
Namun demikian, PMI Kota Yogyakarta rata-rata baru bisa memproduksi sekitar 11 hingga 13 kantong plasma dalam sehari.
Oleh karena itu, ia mengajak sebanyak-banyaknya penyintas COVID-19 dengan kriteria tertentu untuk meluangkan waktu dan mendonorkan plasma mereka guna membantu pemulihan pasien COVID-19.
"Proses donor plasma konvalesen membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam,"kata dia.
Baca Juga:
Pendonor plasma konvalesen diutamakan pria yang pernah terpapar COVID-19 atau jika perempuan diutamakan belum pernah melahirkan. PMI akan melakukan pengecekan kesehatan secara umum sebelum pendonor melakukan donor plasma.
"Banyak pasien yang membutuhkan uluran tangan dan bantuan para penyintas agar bisa segera kembali pulih. Dalam masa seperti sekarang ini, saling membantu dan menolong sesama yang membutuhkan sangat penting dilakukan," katanya.
Permintaan plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 dilakukan melalui rumah sakit. Plasma akan diberikan dengan proses transfusi, sehingga hanya bisa dilakukan di rumah sakit. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Hadiri Pelantikan Pengurus Baru, Pramono Ingin PMI DKI Jakarta Beda dari Daerah Lain
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi