COVID-19 Melonjak, Satgas Bandung Usul WFH Kembali 75 Persen

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juni 2021
COVID-19 Melonjak, Satgas Bandung Usul WFH Kembali 75 Persen

Tes COVID-19. (Foto: Antara)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Tingginya penularan COVID-19 di Kota Bandung, membuat Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengkaji sejumlah kebijakan baru, antara lain, kemungkinan memperbesar porsi kerja di rumah atau Work From Home (WFH).

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, sebelumnya WFH di Kota Bandung 50:50 persen. Dengan kondisi saat ini, idealnya WFH menjadi 75 persen.

Baca Juga:

Aturan Baru Penggunaan Vaksin COVID-19

"Kemarin kami mengikuti rapat virtual dengan Pak Presiden, kalau yang zonanya sudah mulai seperti ini idealnya 75 persen," kata Ema, yang juga Sekda Kota Bandung, di SMPN 43 Kota Bandung, Senin (14/6).

Ia mengatakan, Pemkot Bandung akan segera memutuskan sejumlah keputusan terkait kondisi saat ini. Pihaknya, sudah rapat kecil dan menyiapkan beberapa masukan untuk bahan kebijakan pimpinan.

"Termasuk kita tarik lagi mengenai relaksasi, pengetatan, dan lain sebagainya," tuturnya.

Ema menyebut, situasi dan kondisi pandemi saat ini di Kota Bandung, dalam kondisi waspada tinggi. Hal itu terlihat dari angka kenaikan kasus positif Covid-19 baik secara kumulatif mau pun aktif. Termasuk tingkat keterisian tempat tidur di Rumah Sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang sedang bergerak dalam kondisi mengkhawatirkan.

Saat ini, jumlah kasus aktif mencapai 1.188 orang atau ada kenaikan 86 orang. Jika diakumulatif, sudah mulai rata-rata di atas 100 orang. Sedangkan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yaitu 88,8 persen.

"Ini sudah masuk kategori harus super waspada," tegasnya.

Disinfektan kantor. (Foto:Antara)
Disinfektan kantor. (Foto:Antara)

Menurut Ema, dari angka terkonfirmasi positif yang di atas 100, ada yang potensinya harus dirawat. Namun ada juga yang cukup melakukan isolasi mandiri.

"Ada jenisnya berat, menengah, dan ringan. Kalau ringan, kami sarankan itu tidak masuk ke fasilitas kesehatan. Mereka bisa melakukan isoman," ucapnya.

Ema mengungkapkan, dua hotel yang disiapkan untuk isolasi mandiri juga telah penuh. Untuk itu, Pemkot Bandung tengah menegosiasikan untuk menambah satu hotel lagi. Sementara kondisi tempat isolasi Secapa di angka sekitar 60-70 persen.

"Karena saya khawatir juga kalau nanti ada masyarakat yang ekonomi belum beruntung, secara tempat tinggalnya juga tidak layak, tapi mereka terkena. Kemudian membutuhkan tempat isoman, kita harus mengakomodasi," katanya. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

COVID-19 Meroket, Ini Perintah Jokowi ke Kapolri dan Panglima TNI

#COVID-19 #Kasus Covid #Satgas COVID-19 #Vaksinasi #Vaksin Covid-19
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela” menyebut, rekayasa cuaca itu dilakukan agar penyakit TBC kembali tinggi sehingga berdampak pada penggunaan vaksin dan obat.
Frengky Aruan - Minggu, 06 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
Indonesia
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi peluang kesembuhannya
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Tengah viral di media sosial informasi yang menyebut vaksin sengaja disiapkan sebelum penyakit tersebut muncul.
Frengky Aruan - Rabu, 11 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Bagikan