COVID-19 Harian Bertambah 1000 Kasus, Status Indonesia Masih Level 1


Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: MP/Ismail)
MerahPutih.com - Penambahan Kasus COVID-19 Indonesia yang belakangan terus meninggi dianggap tidak membuat Indonesia berada di posisi berbahaya.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan, status Indonesia masih level 1 jika berdasarkan tolak ukur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Baca Juga:
Dalam 24 Jam, Kasus Baru COVID-19 Bertambah 1.726
WHO memberikan standar level 1 situasi pandemi di suatu negara dengan indikator 20 kasus per pekan, per 100 ribu penduduk. Jika disesuaikan dengan situasi di Indonesia, maka standar level 1 WHO berkisar 7.800 per hari.
"Kalau masih di bawah itu (standar WHO), artinya masih di level satu. Di Indonesia saat ini, dua ribuan kasus," katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (26/6).
Budi mengatakan, prediksi puncak gelombang subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi pada pekan kedua atau ketiga Juli 2022. Hal itu didasari atas pengamatan yang terjadi di Afrika Selatan.
Menurutnya peningkatan kasus ini juga terjadi di seluruh dunia akibat munculnya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
"Di seluruh dunia kasus naik karena ada varian baru, ini subvarian Omicron atau istilah saya anaknya Omicron, ada BA.4 dan BA.5," sambungnya.
Ia menegaskan, positivity rate nasional masih terkendali di 3,61 persen kurang dari 5 persen. Namun, di beberapa provinsi seperti Jakarta dan Banten angka positivity rate sudah di atas 5 persen.
Kementerian Kesehatan melakukan empat kebijakan dalam mengendalikan kasus COVID-19. Diantaranya mempertahankan standar protokol kesehatan, mempercepat vaksinasi booster, melakukan sero survey-3 di akhir Juni sampai awal Juli, dan memeriksa status terkini di awal Juli 2022.
Kasus positif COVID-19 di Tanah Air kembali bertambah pada Minggu 26 Juni 2022 sebanyak 1.726 kasus. Sehingga akumulasi positif COVID-19 saat ini lebih dari 6 juta kasus atau sebanyak 6.080.451 kasus.
Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 50.885 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM). (Knu)
Baca Juga:
1.831 Orang Terinfeksi COVID-19 pada Sabtu (25/6)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
