China Sebut Deklarasi Gabungan NATO Sebagai Retorika Perang

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 12 Juli 2024
China Sebut  Deklarasi Gabungan NATO Sebagai Retorika Perang

Markas NATO di Brussel, Belgia. (ANTARA/Xinhua/Zhao Dingzhe/am.)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pada Rabu (10/7), Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengeluarkan Deklarasi gabungan KTT Washington, yang secara khusus meminta China menghentikan semua dukungan material dan politik terhadap upaya perang Rusia, yang diduga termasuk transfer material penggunaan ganda, seperti komponen senjata, peralatan, dan bahan mentah yang menjadi input bagi sektor pertahanan Rusia.

Amerika Serikat (AS) telah lama menduga bahwa perusahaan-perusahaan China telah memberikan dukungan militer kepada Rusia, suatu klaim yang telah dibantah oleh Beijing dan Moskow.

KTT NATO berlangsung di ibukota AS, Washington D.C. sejak Selasa (9/7) hingga 11 Juli 2024.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menyebut, Deklarasi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dihasilkan di Washington D.C. menjadi kabar buruk bagi kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga:

Di KTT NATO, Biden Keseleo Lidah Panggil Zelensky sebagai Putin

"Deklarasi KTT NATO di Washington adalah sebuah berita yang menakutkan atas Asia-Pasifik; suatu produk dari mentalitas Perang Dingin dan penuh dengan retorika perang. Kalimat demi kalimat mengenai China mengandung banyak bias, fitnah dan provokasi," kata Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (12/7).

"Kami sangat menyesalkan dan dengan tegas menentangnya dan telah mengajukan protes serius kepada NATO," kata Lin Jian menambahkan.

Lin Jian mengatakan, salah satu agenda KTT NATO kali ini adalah memperingati ulang tahun NATO yang ke-75. Bahkan sebelum KTT dimulai, AS dan NATO menyebut soal kemuliaan dan solidaritas" aliansi tersebut sebagai organisasi untuk perdamaian.

"Namun hal ini tidak menyembunyikan fakta bahwa NATO adalah sisa-sisa Perang Dingin dan produk konfrontasi blok serta politik blok. Pasukan NATO mengebom Yugoslavia selama 78 hari atas nama mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut. Tragedi yang terjadi di Afghanistan dan Libya memperjelas di mana pun NATO muncul, gejolak dan kekacauan akan terjadi," ungkap Lin Jian.

Baca juga:

NATO Tuduh China Berpotensi Picu Konflik Terbesar Eropa Sejak PD II

Lin Jian menegaskan, apa yang disebut sebagai keamanan oleh NATO sering kali dibangun di atas ketidakamanan negara lain dan sebagian besar kekhawatiran keamanannya disebabkan oleh upaya mereka sendiri.

Ia menegaskan, keberhasilan dan kekuatan yang dibanggakan NATO berarti bahaya besar bagi dunia. Menciptakan musuh khayalan untuk membenarkan keberadaannya dan bertindak di luar wilayah adalah taktik andalan NATO.

"Salah menggambarkan Tiongkok sebagai tantangan sistemik dan menjelek-jelekkan kebijakan dalam dan luar negeri China adalah salah satu contohnya," ungkap Lin Jian. (*)

#Nato #China
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Berdasarkan media Prancis Intelligenceonline yang dikutip oleh akun instagram ISDS dijelaskan kontrak pembelian J-10 sempat tertunda karena masalah pendanaan. Kini, kontrak tersebut akan dilanjutkan melalui skema pembayaran dari China.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 15 Oktober 2025
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Indonesia
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Kebijakan Trump terkait dengan tarif impor baru juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan Neraca Perdagangan AS dengan para mitra dagang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 14 Oktober 2025
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
"Dengan tegas menentang tindakan separatis 'kemerdekaan Taiwan' serta campur tangan kekuatan luar, dan dengan tegas membela kedaulatan negara serta keutuhan wilayah," tambah Presiden Xi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Rayakan Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Rakyat China, Xo Jinping Tegaskan Satu Negara, Dua Sistem
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Kedua negara tersebut memang selama ini menentang invansi Israel ke Wilayah Palestina.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Persiapan Perang Lawan Indonesia dan Rusia, Israel Minta Bantuan ke NATO
Dunia
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong
ShowBiz
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Banyak dari warganet China menyeru kepada berbagai merek agar memutuskan kerja sama dengan aktris Korea tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 24 September 2025
1 Kalimat dari K-Drama ‘Tempest’ Bikin Marah Warganet China, Jun Ji-hyun Langsung Kena Cancel
Indonesia
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Meski investigasi kasus tersebut masih berlanjut, Reni menjadi korban dari sindikat pengantin pesanan yang memang sudah beberapa kali terjadi di Tiongkok.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 22 September 2025
Warga Sukabumi Jadi Korban Sindikat Pengantin Pesanan Warga China
Dunia
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kapal-kapal China kerap berpatroli dan terkadang bersitegang dengan kapal Filipina di dekat beting yang disengketakan di kawasan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
China Tahan Kapal Milik Filipina, Bakal Bangun Cagar Alam 3.500 Hektare di Laut China Selatan
Kuliner
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Pengadilan juga menyatakan orangtua remaja tersebut gagal menjalankan kewajiban pengawasan sehingga merekalah yang harus menanggung ganti rugi.
Dwi Astarini - Selasa, 16 September 2025
Remaja China Kencingi Kuah Hotpot, Diharuskan Ganti Rugi Rp 4,7 Miliar
Bagikan