Cemas Masa Depan Anak, Pilih Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin


Arif Budiawan saat daftar jadi relawan vaksin. (Dok pribadi Arif Budiawan)
MerahPutih.com – Tekurung di rumah dan belajar jarak jauh lewat jaringan internet, lalu terpisah secara fisik dengan teman dan gurunya, menimbulkan keprihatinan dan kecemasan pada orang tua. Rasa was-was akan masa depan anaknya pun terus menghantui.
Sudah hampir setengah tahun, anak-anak tidak mendapatkan porsi belajar yang baik, interaksi dengan kawan untuk mengembangkan emosi, dan tekanan karena terus di rumah membuat Arif Budiawan, 53 tahun, memilih untuk menjadi relawan uji klinis vaksin COVID-19.
Mendaftar menjadi relawan vaksin COVID, bagi pengusaha di bidang arsitektur ini sebagai salah satu cara melawan dari pada hanya diam menghadapi pandemi ini.
“Karena saya tidak mau berdamai dengan COVID-19, itu cara saya untuk melawan Covid,” ujar Arif pada MerahPutih.com, Sabtu (29/8).
Baca Juga:
Relawan Vaksin COVID-19 Harus Berdomisili Bandung, Tak Boleh Keluar Wilayah Penelitian
Arief terdaftar menjadi relawan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd, China, di salah satu lokasi uji klinis di Puskesmas Dago, Bandung.
Sejak diumumkan uji klinis yang digelar PT Bio Farma dan peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad), ia langsung mendatangi Puskesmas Dago. Di Puskesmas tersebut, ia menyimpan KTP dan nomor ponselnya sebelum panitia membuka pendaftaran.
Beberapa minggu kemudian, akhirnya ia diminta kembali ke Puskesmas untuk pemeriksaan kesehatan dan tes swab. Hasilnya, ia dinyatakan sehat dan negatif COVID-19. Setelah itu ia menjalani penyuntikan vaksin pada Jumat (28/8).
Menurutnya, vaksin menjadi salah satu jalan untuk mengakhiri pandemi. Dengan begitu, ia berharap, anaknya yang sekolah kelas 3 SMP bisa kembali hidup normal, bisa belajar dan bermain tanpa khawatir tertular virus corona.
“Saya lihat anak saya selama Covid ini belajarnya secara online itu sepertinya sangat membosankan. Saya pengin anak saya belajar tatap muka lagi dan bermain dengan teman-temannya seperti sebelum pandemi,” kata Arif.

Anak Arif sekolah di Semi Palar, Bandung. Hingga saat ini sekolahnya belum membuka pelajaran tatap muka. Selama itu, anaknya sibuk belajar jarak jauh di depan laptop. Berinteraksi dengan teman-temannya pun dilakukan secara online.
"Kasihan anaknya tidak berinteraski terus mantengin laptop berjam-jam itu capek, lebih capek, kasihan. Apalagi anak-anak yang ga punya gadget itu kan waduh berat banget kalau buat anak-anak untuk online itu. "
Arief pun, sudah berusaha agar anaknya tidak jenuh selama di rumah. Caranya, dengan memberinya kegiatan di luar kegiatan sekolah. Misalnya, main sepeda bersama atau les piano. Les piano dilakukan seminggu sekali secara online. Dengan begitu ia berharap anaknya tidak terlalu bosan.
Menurutnya, pandemi ini banyak mengubah pola hidup anaknya. Jika sebelumnya anaknya biasa bermain ramai-ramai, kini hanya dilakukan secara daring.
Arif berharap vaksin COVID, yang sudah mulai melalui uji klinis, segera jadi dan bisa diproduksi serta segera didistribusikan untuk masyarkat Indonesia. Biar masyarakat kembali hidup normal. (Iman Ha/ Jawa Barat)
Baca Juga:
Sinovak Kirim Konsentrat 50 Juta Dosis Vaksin COVID-19 ke Bio Farma
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
