Celana Dalam Ramah Lingkungan, Bisa Hancur dalam 90 Hari


Stacy, pendiri KENT membuat celana dalam ramah lingkungan dengan bahan alami yang baik untuk lingkungan. (Foto: KENT)
PRAKTIK berkelanjutan jadi sesuatu yang semakin digemari dalam dunia fesyen. Semakin banyaknya sampah yang menumpuk di planet kita ini membuat beberapa pihak memutuskan untuk membuat inovasi baru.
Caranya dengan meluncurkan produk yang ramah lingkungan. Salah satunya ialah perusahaan pakaian dalam KENT yang berusaha membuat celana dalam natural yang bisa kembali ke alam dalam waktu 90 hari.
"Kami sedang dalam misi untuk menyelamatkan dunia," tulis mereka dalam situs resminya. "Dalam budaya yang dikotori dengan mode sekali pakai, stereotip yang tidak sehat, dan bahan sintetis yang beracun bagi tubuh (dan planet kita), kami bekerja setiap hari untuk merancang dasar-dasar yang lebih tinggi yang akan memulihkan ibu bumi," tambah mereka.
Baca juga:

Mengatasi masalah tersebut, KENT berusaha menciptakan celana dalam yang terlihat bagus, terasa enak ketika dipakai, dan bermanfaat. Diluncurkan setelah tiga tahun proses pengembangan, pakaian dalam KENT dibuat dengan menggunakan 100 persen kapas pima alami, nabati, dan organik yang dapat dikembalikan ke alam.
Ditumbuhkan di Peru, kapas pima hanya menghasilkan dua persen dari kapas dunia dan pima organik bahkan lebih langka karena hanya tersedia kurang dari satu persen saja.
Serat ekstra panjangnya dua kali lebih panjang dari kapas biasa. Selain itu bahan bersertifikat GOTS ini bebas dari pestisida dan racun tradisional yang biasanya ditemukan di pakaian dalam kebanyakan.
Baca juga:
Peduli Lingkungan, Sederet Brand Kosmetik Pakai Kemasan Daur Ulang

Celana dalam KENT ini tersedia dalam tiga gaya, yaitu bikini, celana pendek berpinggang tinggi, dan thong. Semua dibuat dalam bentuk sederhana, simpel, dan berwarna natural sehingga tetap terlihat bagus ketika dipakai.
Harga satuannya diberandol mulai dari USD 18 (Rp 256 ribu). KENT juga menyediakan satu paket berisi tiga celana dalam senilai USD 48 (Rp 684 ribu), lima celana dalam seharga USD 75 (Rp 1,06 juta), dan paket berisi tujuh yang dijual seharga USD 98 (Rp 1,39 juta).
Walaupun terkesan sepele, sebenarnya langkah KENT ini merupakan upaya yang sangat bagus untuk menyelamatkan Bumi. Sebab sebagian besar produk pakaian dalam berakhir di tempat pembuangan sampah hingga 200 tahun lamanya karena dibuat dengan polimer sintetis.
Bayangkan ada berapa banyak orang di dunia dikalikan dengan jumlah celana dalamnya. Jadi sebelum melakukan hal-hal masif untuk lingkungan, kamu bisa memulainya dari hal kecil, seperti menggunakan pakaian berkelanjutan semacam ini. (sam)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda

Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia

Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue

Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia

Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara

ASICS Gel Cumulus 16 Dukung Gerak Aktif dalam Balutan Gaya, Dilengkapi Teknologi Terkini untuk Kenyamanan Pengguna

The Best Jeans For Every Body: Koleksi Denim Terbaru UNIQLO Hadir Lebih Lengkap

Tampil di BRICS+ Fashion Summit in Moscow, Indonesia Soroti Industri Manufaktur Berkelanjutan

Pagi ini, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Adidas Indonesia Rayakan Keberagaman Lewat FW25 Island Series Indonesia Graphic Tees, Bawa Semangat ‘Satu Nusa Satu Bangsa’
